REMAJAPUTUSSEKOLAH PADAMASYARAKAT NELAYAN PESISIR (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT NELAYAN PESISIR MALABRO KOTA BENGKULU)

Rohman , Noer and Sumarto , Widiono and Purwaka, Purwaka (2014) REMAJAPUTUSSEKOLAH PADAMASYARAKAT NELAYAN PESISIR (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT NELAYAN PESISIR MALABRO KOTA BENGKULU). Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
I,II,III,III-14-noe.FS.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)
[img] Archive (Thesis)
IV,V,VI,LAMP,III-14-noe.FS.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penyebab remaja putus sekolah Pada masyarakat nelayan pesisir Kota Bengkulu. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penentuan informan dengan menggunakan teknik Snowball Sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik, wawancara, pengamatan. Penelitian menggunakan Paradigma Fakta Sosial dengan teoriStrukturalisme Fungsional Robert K. merton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab remaja putus sekolah pada masyarakat nelayan pesisir antara lain persoalan ekonomi, sosial budaya dan lingkungan(lingkungan fisik maupun sosial) yang ada dalam komunitas masyarakat nelayan pesisir. Kondisi pendapatan masyarakat pesisir yang cenderung rendah yang diakibatkan oleh: Kondisi cuaca dan iklim yang tidak menentu, keterbatasan modal dan alat tangkap, hubungan patron klien, prilaku konsumsi keluarga, dan sikap masyarakat terhadap bantuan pemerintah menyebabkan nelayan sulit berkembang. Buruknya manajemen keuangan keluarga nelayan menjadikan mereka sering dihadapkan dengan kesulitan keuangan. Kondisi lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar tempat tinggal yang kurang kondusif untuk belajar seperti rumah sempit dan kumuh serta tidak tersedianya fasilitas belajar di rumah maupun di lingkungan sekitar. Putus sekolah pada usia remaja merupakan implikasi dari gaya hidup yang mereka jalani sejak usia anak-anak. Orientasi orang tua yang kurang mengedepankan pendidikan anak menjadikan sikap orang tua kurang berperan aktif dalam membantu proses belajar anak di rumah. Orang tua cenderung apatis dengan pendidikan anakanak mereka. Pola asuh Permissive terjadi dalam pola asuh keluarga nelyan, orang tua memberikan kebebasan sebanyak mungkin pada anak sejak usia Sekolah Dasar untuk mengatur dirinya. Sub kultur keluarga nelayan antara lain: Suami(judi, minuman keras, Nongkrong), Istri(santai dirumah, nonton TV). Anak(nongkrong, merokok, ngamen, minuman keras)

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
Divisions: Faculty of Social & Politics Science > Department of Social Welfare
Depositing User: 033 Darti Daryanti
Date Deposited: 24 Dec 2014 14:31
Last Modified: 24 Dec 2014 14:31
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/10169

Actions (login required)

View Item View Item