ANALISA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL MENGGUNAKAN MANAJEMEN LALU-LINTAS (STUDI KASUS SIMPANG TIGA BAJAK)

Anggraini, Chesi and Hardiansyah, Hardiansyah and Makmun , R. Razali (2013) ANALISA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL MENGGUNAKAN MANAJEMEN LALU-LINTAS (STUDI KASUS SIMPANG TIGA BAJAK). Undergraduated thesis, Fakultas Teknik Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
I,II,III,1I-13-che.FT.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)
[img] Text (Thesis)
IV,V,LAMP,1I-13-che.FT.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (22MB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kinerja pada Simpang Tiga Bajak yang tergambar dari nilai derajat kejenuhan (DS), tundaan, dan peluang antrian. Program KAJI dan MKJI 1997 sebagai acuan dalam pengolahan data. Metode analisis menggunakan 2 alternatif pemecahan masalah yaitu pemasangan rambu larangan berhenti (alternatif 1) dan perbaikan simpang tak bersinyal menjadi simpang bersinyal (alternatif 2). Berdasarkan survei lapangan yang dilakukan selama 4 (empat) hari yaitu Senin, Selasa, Sabtu, dan Minggu, derajat kejenuhan yang dihasilkan pada volume arus lalu-lintas tertinggi setiap hari pengamatan melebihi syarat batas MKJI 1997 yaitu ≤ 0,8 smp/jam kecuali pada hari Minggu. Sebagai contoh perhitungan dipakai volume arus lalu-lintas tertinggi yaitu pada hari Selasa dengan kapasitas sebesar 2726 smp/jam. Analisis kondisi Eksisting pada Simpang Tiga Bajak menghasilkan derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,975 smp/jam, ini lebih besar dari syarat batas MKJI 1997 yaitu ≤ 0,8 smp/jam. Tundaan kondisi eksisting sebesar 17,96 det/smp dan peluang antrian kondisi eksisiting sebesar 38% -75%. Analisis kondisi Alternatif 1 pada Simpang Tiga Bajak menghasilkan derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,965 smp/jam yang masih melebihi syarat batas MKJI 1997, tundaan sebesar 17,57 det/smp dan peluang antrian 37% -77%. Analisis kondisi alternatif 2 menghasilkan derajat kejenuhan (DS) untuk Jalan Bali sebesar 0,655 smp/jam, Jalan MT. Haryono sebesar 0,621 smp/jam, Jalan Jawa sebesar 0,693 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) yang dihasilkan sudah memenuhi standar MKJI 1997. Tundaan yang dihasilkan Jalan Bali sebesar 22,33 det/smp, Jalan MT. Haryono sebesar 18,54 det/smp dan Jalan Jawa sebesar 29,13 det/smp. Dilihat dari nilai derajat kejenuhan (DS) yang dihasilkan, alternatif 2 memenuhi syarat batas MKJI 1997 sehingga bisa disimpulkan bahwa perbaikan dari simpang tak bersinyal menjadi simpang bersinyal merupakan alternatif pemecahan masalah terbaik untuk Simpang Tiga Bajak. Berdasarkan kondisi eksisting, tingkat pelayanan Simpang Bajak berada pada level E dengan derajat kejenuhan antara 0,85-1,00 smp/jam.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering
Depositing User: 022 Gofar Ismail
Date Deposited: 21 Oct 2013 09:30
Last Modified: 21 Oct 2013 09:30
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/1032

Actions (login required)

View Item View Item