PENGARUH PERSENTASE NAUNGAN DAN SUHU AWAL AIR PENYIRAMAN TERHADAP SUHU TANAH, PERTUMBUHAN, DAN HASIL STRAWBERY DI DATARAN RENDAH

Sinaga, Averina and Usman, Kris JokoSuharjo and Sumardi, Sumardi (2013) PENGARUH PERSENTASE NAUNGAN DAN SUHU AWAL AIR PENYIRAMAN TERHADAP SUHU TANAH, PERTUMBUHAN, DAN HASIL STRAWBERY DI DATARAN RENDAH. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text (Thesis)
I,II,III,II-13-ave.FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (32MB)
[img] Text (Thesis)
IV,V,LAMP,II-13-ave.FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (32MB)

Abstract

Strawbery (F chiloensis L.) merupakan salah satu komoditas buah-buahan terpenting di dunia, terutama di negara-negara beriklim subtropis. Strawbery tumbuh optimal pada ketinggian > 1000 m dpl dengan curah hujan 600 - 700 mm/tahun, suhu udara rata-rata 17 0 C - 20 0 C, kelembaban udara rata-rata 80% - 90%, intensitas cahaya rata-rata 58,56 %, dan suhu tanah optimum 15 0 C - 26 0 C. Strawbery tumbuh optimal dan produktivitasnya tinggi di negara-negara yang mempunyai empat musim seperti negaranegara di benua Eropa, Amerika, dan Australia. Salah satu upaya yang dilakukan untuk peningkatan produksi strawbery di Indonesia adalah ekstensifikasi di dataran rendah. Tetapi kendala yang dihadapi adalah syarat tumbuh yang tidak sesuai untuk pertumbuhan strawbery seperti suhu, intensitas cahaya, dan kelembaban. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut dilakukan modifikasi iklim mikro. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan persentase naungan dan suhu awal air penyiraman yang tepat terhadap suhu tanah, pertumbuhan, dan hasil strawbery di dataran rendah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 sampai bulan Januari 2013. Penelitian dilakukan di Lahan Percobaan Laboratorium Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot), diulang empat kali. Petak utama adalah persentase naungan terdiri dari empat taraf yaitu 0 % (tanpa naungan), 25 %, 50 %, dan 75 %. Suhu awal air penyiraman ditempatkan sebagai anak petak terdiri dari lima taraf yaitu 5 0 C, 10 0 C, 15 0 C, 20 0 C, dan 27 0 C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi persentase naungan 0 % (tanpa naungan) dan suhu awal air penyiraman 5 ºC memberikan suhu tanah yang paling ideal untuk pertumbuhan dan hasil strawbery di dataran rendah. Upaya modifikasi iklim mikro yang dilakukan pada penelitian ini belum dapat memberikan pertumbuhan dan hasil strawbery yang baik di dataran rendah.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology
Depositing User: 001 Bambang Gonggo Murcitro
Date Deposited: 20 Oct 2013 15:36
Last Modified: 20 Oct 2013 15:36
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/1057

Actions (login required)

View Item View Item