PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI, UPAH MINIMUM PROVINSI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI BENGKULU

Herlinawaty, Herlinawaty and Retno , Agustina Ekaputri and Edy , Rahmantyo T (2015) PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI, UPAH MINIMUM PROVINSI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI BENGKULU. Masters thesis, Universitas Bengkulu.

	Archive (Thesis) IV,V,LAMP,III-14-her-FE.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (7MB)
	Archive (Thesis) I,II,III,III-14-her-FE.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (8MB)

Abstract

Pembangunan di negara berkembang seperti Indonesia adalah kemiskinan, pengangguran, dan kemerataan hasil pembangunan, Pada tahun 2010 Pengangguran di Bengkulu sebesar 4,59 persen turun menjadi 2,37 persen. Dengan naiknya angka pengangguran apabila tidak dicermati dan ditangani akan menimbulkan masalah karena pertambahan penduduk dari tahun ke tahun cukup tinggi. Dari hasil Sensus Penduduk 2010 (SP 2010) menunjukan bahwa Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Bengkulu sebesar 1,67 yang artinya penduduk akan bertambah setiap tahun sebanyak 1,67 persen, dengan bertambahnya penduduk maka penduduk yang masuk menjadi Tenaga kerja juga akan bertambah. Pertumbuhan pada tahun 2013 di Provinsi Bengkulu mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012, namun pertumbuhan ekonomi di Bengkulu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Indonesia, dimana pertumbuhan Indonesia sebesar 5,78. Laju inflasi di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 9,94 persen lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi tahunan Nasional yang besarannya 8,38. Begitu juga dengan penetapan Upah Minimum Provinsi Bengkulu dari tahun ketahun mengalami peningkatan dimana pada tahun 2013 UMP Bengkulu mencapai 1,2 juta. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk melihat pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Tingkat Upah Minimum Provinsi terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Bengkulu selama periode 1989-2013. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan analisis model regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan Prob (F-statistic) diperoleh 0,017289 yang berarti bahwa secara simultan Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Tingkat Upah Minimum Provinsi berpengaruh terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Bengkulu pada tingkat kepercayaan 5 persen. Namun uji parsial menunjukan bahwa Pertumbuhan Ekonomi tidak berpengaruh terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Bengkulu dimana nilai Prob Pertumbuhan Ekonomi sebesar 0,5258 lebih besar dari α=0,05. Untuk variabel Inflasi nilai Prob Inflasi sebesar 0,2643 lebih besar dari α=0,05 maka dapat dikatakan bahwa Inflasi juga tidak berpengaruh terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Bengkulu. Sedangkan Ln_UMP_Rill dimana nilai Probalibitasnya 0,0098 < α= 0,05, maka dapat dikatakan bahwa UMP rill berpengaruh terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Bengkulu. Pengaruh Upah Minimum Rill terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka mempunyai pengaruh yang positif yaitu sebesar 2,513258. Pada keadaan Ceteris Paribus bila UMP Rill Naik 1 rupiah maka pengangguran akan bertambah sebanyak 2,5 persen. Dibutuhkan peran pemerintah daerah dalam melakukan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan yang dapat meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Memberikan insentif pada sektor pertanian yang memiliki kontribusi terhadap PDRB Bengkulu untuk mensejahterakan para pekerja disektor tersebut yang lebih banyak berstatus pekerja keluarga. Menekan laju inflasi dengan memperbaiki sarana prasarana trasportasi untuk menjamin ketersedian barang/jasa, serta menjadi mediator yang tidak berpihak kepada pengusaha agar upaya yang diberikan perusahaan atau pengusaha dapat mensejahterakan pekerja namun tidak menciptakan pengangguran baru.

Actions (login required)

View Item