ESTIMASI PENYERAPAN KARBON (CARBON SEQUESTRATION) PADA LAHAN PASCATAMBANG YANG DIREKLAMASI

Munawar, Ali and Wiryono, Wiryono (2015) ESTIMASI PENYERAPAN KARBON (CARBON SEQUESTRATION) PADA LAHAN PASCATAMBANG YANG DIREKLAMASI. Project Report. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Monograph)
carbon sequestration lahan pasca tambang AliMunawar wiryono 2012.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (186kB)

Abstract

Revegetasi merupakan bagian penting dalam program reklamasi lahan pascatambang, antara lain karena berpotensi menjadi penyimpan C. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung jumlah C yang diserap oleh dua tanaman (revegetasi mangium dan sengon) berbeda berumur pada lahan pascatambang batubara yang sudah direklamasi. Petak pengamatan ukuran 50 x 50 m dibuat pada setiap tegakan dan ditetapkan sebagai tapak penelitian, untuk pengambilan sampel biomasa tanaman revegetasi, tumbuhan bawah, serasah, dan nekromas. Tiga sampel tanaman revegetasi diambil secara destruktif dari petak pengamatan dengan menebang seluruh bagian atas tanaman di atas tanah dan bagian tanaman di bawah tanah (akar). Sebelum ditebang dilakukan pengamatan pertumbuhan tanaman sampel dengan mengukur diameter setinggi dada (Dbh) dan tinggi total tanaman. Bagian tanaman di atas tanah dipisahkan menjadi komponen daun, cabang & ranting, dan batang. Seluruh komponen tersebut ditimbang untuk mendapatkan bobot biomasanya, kemudian sebagian digunakan untuk analisis C. Identifikasi jenis dan pengambilan sampel tumbuhan bawah dan serasah tanaman dilakukan dengan membuat petakan “frame kayu” ukuran 1 x 1 m, sedangkan pengambilan sampel nekromas dilakukan dengan membuat “frame kayu” ukuran 2 x 2 m ayng ditemapatakan secara acak pada tiga tempat, sebagai ulangan. Sampel tanah komposit diambil dari bawah tegakan tanaman revegetasi pada kedalaman 0-10 dan 10-25 cm untuk analisis unsur C organik tanah, unsur-unsur hara makro dan beberapa sifat tanah yang lain. Data menunjukkan bahwa pada saat masih muda (4 th) tanaman mangium menyerap C lebih banyak daripada tanaman sengon, masing-masing 21,66 kg C/pohn dan 10,35 kg C/pohon. Sebaliknya ketika sudah mencapai umur lanjut (12 th) sengon menyerap C lebih banyak daripada mangium, masing-masing 489,63 kg C/pohon dan 112,27 kg C/pohon. Tidak tampak interaksi antara sifat-sifat tanah dengan penyerapan C oleh tanaman revegetasi. Implikasi dari temuan ini adalah bahwa tanaman mangium lebih efektif digunakan sebagai tanaman revegetasi pada umur muda.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: 021 Nanik Rachmawati
Date Deposited: 21 Apr 2015 10:33
Last Modified: 21 Apr 2015 10:33
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/10802

Actions (login required)

View Item View Item