Uji Ekstrak Mimba ( Azadirachta indica A.Juss.) dan Biji Kwalot (Brucea javanica L.) Terhadapt Tungau (Tetranychus cinnabarinus.)

Silawati, Delpi and Tri, Sunardi and Nadrawati, Nadrawati (2013) Uji Ekstrak Mimba ( Azadirachta indica A.Juss.) dan Biji Kwalot (Brucea javanica L.) Terhadapt Tungau (Tetranychus cinnabarinus.). Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
I,II,III,II-13-del.FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (4MB)
[img] Text
IV,V,LAMP,II-13-del.FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (4MB)

Abstract

Salah satu jenis tanaman yang banyak dikenal masyarakat dunia sebagai pestisida nabati dan pupuk hijau adalah pohon mimba ( Azadirachta indica A. Juss). Mimba memiliki beberapa nama lokal yaitu, mimba (Jawa Tengah dan Jawa Timur), membha atau mempheu (Madura), dan intaran atau mimba (Bali). Biji kwalot ( Brucea javanica L.) (Famili Simaraubaceae) banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Tanaman ini hanyah ditanam diIndonesia Indonesia, India, Cina dan Vietnam dan mempunyai banyak nama lokal (daerah) seperti kwalot, biji buah makasar, java brucea, ratchadat, yadanzi, sau dau rung dan lain-lain. Biji kwalot mengandung bahan aktif seperti bruceini A, bruceini B, brutasol, dan bruceirie D. Tungau Tetranychus c. merupakan salah satu hama penghisap daun yang bersifat polifag. Tanaman inang tungau ini kacang-kacangan, jarak pagar, kapas, tomat, ubi kayu, ubi jalar, dan tanaman hias. Tungau tersebut menyerang bagian pucuk daun dan menyebabkan daun berkerut, keriput, sedikit bergelombang, kerdil, dan mudah gugur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2012 di Laboratorium Proteksi Tanaman, Program Studi Ilmu Hama Penyakit Tumbuhan, Jurusan Perlindungan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan menggunakan perlakuan ekstrak daun mimba (kontrol, 0,5%, 1%, 1,5%, 2% ) dan biji kwalot (0,25%, 0,5%, 0,75%, 1% ), Masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Tetranychus diperoleh dari tanaman singkong yang kemudian diperbanyak dengan menggunakan tanaman kacang merah yang ditanam dalam gelas aqua dengan media tanah campuran pupuk kompos. Insektisida nabati yang diuji adalah ekstrak daun mimba ( Azadirachta indicata) dan biji kwalot (Brucea javanica) (gambar 1). Sediaan (simplisia) yang digunakan adalah tepung dari bahan kering daun mimba dan biji kwalot dengan konsentrasi sesuai dengan perlakuan. Tepung ditimbang sebanyak 100/dilarutkan dalam 100 ml air, setelah itu diaduk dengan pengaduk (Shaker) model VRN 200. Selama 24 jam. Setelah mengendap disaring untuk memisahkan ampas dan pelarutnya. Pelarut air dipilih karena pertimbangan praktis (bila efektif, murah dan mudah dipraktikkan petani). Pengujian aktifitas insektisida ekstrak dilakukan di dalam laboratorium. Berdasarkan hasil pengujian ekstrak mimba dan ekstrak kwalot pada Tetranychus c. dapat disimpulkan semakin tinggi konsentrasi semakin tinggi mortalitas telur, larva, nimfa dan imago, pada ekstrak mimba maupun ekstrak kwalot.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Plant Pests and Diseases
Depositing User: 001 Bambang Gonggo Murcitro
Date Deposited: 23 Oct 2013 17:05
Last Modified: 23 Oct 2013 17:05
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/1136

Actions (login required)

View Item View Item