EFEK OVERCONFIDENCE MANAJER TERHADAP SENSITIVITAS PENGARUH ARUS KAS PADA KEPUTUSAN INVESTASI

Santi , Fitri (2016) EFEK OVERCONFIDENCE MANAJER TERHADAP SENSITIVITAS PENGARUH ARUS KAS PADA KEPUTUSAN INVESTASI. Masters thesis, Universitas Gadjah Mada.

[img] Archive (Dissertation)
DISERTASI Fitri Santi, S3 Ilmu Manajemen FEB UGM, NPM_276560 finale.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (6MB)

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah menguji efek managerial overconfidence pada keputusan investasi perusahaan di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama perioda tahun 1999-2013. Dalam penelitian ini, diajukan beberapa hipotesis terkait efek overconfidence pada tingkat investasi dan pada sensitifitas investasi-arus kas. Di dalam pandangan keuangan keperilakuan, dikatakan bahwa bias overconfidence dipercaya dapat menyebabkan distorsi dalam keputusan investasi perusahaan. Overconfident managers seringkali menilai lebih imbal hasil proyek-proyek investasi mereka dan menilai lebih kemampuan mereka dalam menangani proyek-proyek mereka, karenanya mereka cenderung melakukan investasi lebih dari investasi yang dilakukan oleh non-overconfident managers. Overconfident CEO cenderung memandang pendanaan eksternal sebagai unduly costly. Mereka cenderung untuk banyak melakukan investasi ketika dana internal tersedia internal, namun menahan investasi itu ketika proyek tersebut membutuhkan pendanaan eksternal. Karenanya, investasi yang dibuat oleh CEO yang overconfident lebih sensitif terhadap arus kas, khususnya di perusahaan yang mengalami kendala pendanaan. Mengikuti Schrand dan Zechman (2012), penelitian ini menggunakan indeks OC_FIRM4 dan OC_FIRM5 sebagai pengukuran overconfidence. Indeks tersebut merupakan variabel dummy dan dikonstruksikan dari lima komponen kebijakan- kebijakan investasi, kebijakan-kebijakan pendanaan, dan kebijakan dividen. Komponen-komponen tersebut adalah (1) industry-adjusted excess investment; (2) industry-adjusted net dollars of acquisitions; (3) industry-adjusted debt-to-equity ratio; (4) perusahaan menggunakan salah satu diantara sumber pendanaan berisiko subordinate debt, convertible debt atau preferred stock; dan (5) industry adjusted dividend payout ratio. Studi-studi sebelumnya menemukan bahwa CEO yang overconfident secara konsisten menunjukkan optimisme dan kepercayaan diri berlebihan dalam semua konteks keputusan perusahaan. Hasil riset ini menunjukkan beberapa hal. Pertama, adanya fenomena sensitivitas keputusan investasi pada arus kas di perusahaan-perusahaan Indonesia. Kedua, bias overconfidence mempunyai pengaruh positif terhadap investasi. Ketiga, bias overconfidence meningkatkan sensitivitas investasi terhadap arus kas. Keempat, di dalam perusahaan yang terkendala pendanaan tinggi, sensitifitas investasi terhadap arus kas yang ditampilkan oleh CEO yang overconfident adalah lebih tinggi daripada yang ditampilkan oleh CEO yang non-overconfident. Kelima, sensitivitas investasi terhadap arus kas yang ditampilkan oleh CEO yang overconfident adalah lebih tinggi ketika perusahaan berada dalam kondisi kendala pendanaan tinggi jika dibandingkan ketika perusahaan berada dalam kondisi kendala pendanaan rendah.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Economy > Department of Management
Depositing User: 034 Septi Septi
Date Deposited: 15 Jul 2016 11:17
Last Modified: 15 Jul 2016 11:17
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/11397

Actions (login required)

View Item View Item