PENGARUH GENERALISASI UNIT LAHAN PADA BESARNYA EROSI (STUDI KASUS DI DAS AIR NELAS, PROPINSI BENGKULU)

Sulistyo, Bambang (2008) PENGARUH GENERALISASI UNIT LAHAN PADA BESARNYA EROSI (STUDI KASUS DI DAS AIR NELAS, PROPINSI BENGKULU). Jurnal Ilmu Kehutanan, 2 (1). pp. 1-11. ISSN 0126-4451

[img]
Preview
Text (Journal)
Pengaruh Generalisasi Unit Lahan pada Besarnya Erosi.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://ugm.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh generalisasi unit lahan pada besarnya erosi yang terjadi pada suatu DAS, khususnya DAS Air Nelas di Propinsi Bengkulu. Generalisasi unit lahan merupakan salah satu langkah yang dilakukan dalam penyusunan RTL-RLKT (Rencana Teknik Lapangan – Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah) yang biasanya dikerjakan oleh Balai Pengelola DAS (dulu bernama Balai RLKT. Metode penelitian yang dilakukan yaitu melakukan analisis secara digital menggunakan Program SIG dalam rangka menghitung besarnya erosi suatu kawasan DAS menggunakan rumus USLE (Universal Soil Loss Equation). Analisis pembandingan dilakukan antara erosi hasil hitungan sebelum generalisasi unit lahan dengan erosi hasil hitungan setelah generalisasi unit lahan. Generalisasi unit lahan, dalam kaitannya dengan penyusunan RTL-RLKT, yaitu suatu proses penghilangan suatu unit lahan yang luasnya kurang dari 1 cm2 di peta atau 25 hektar di lapangan pada peta skala 1 : 50.000. Perintah untuk melakukan generalisasi dalam Program SIG ArcInfo adalah ELIMINATE. Generalisasi unit lahan dibuat untuk mempermudah analisis menggunakan peta yang dilakukan secara manual yaitu dengan menghindari adanya unit lahan yang luasnya terlalu kecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan besarnya erosi total permukaan (A) di DAS Air Nelas adalah sebesar 601.279,49 ton/ha/tahun hasil hitungan sebelum dilakukan generalisasi dan 267.907,54 ton/ha/tahun hasil hitungan setelah dilakukan generalisasi. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan sebesar 333.371,95 ton/ha/tahun atau sebesar 55,44 % sebagai pengaruh adanya proses generalisasi unit lahan. Sedangkan apabila hanya ditinjau pada kawasan yang akan dilakukan rehabilitasi dan konservasi telah terjadi perubahan kategori erosi dari Sedang menjadi Berat atau Sangat Berat dan juga sebaliknya. Perubahan tersebut bervariasi dari 148.244,82 ton/ha/tahun (Kategori Sedang menjadi Sangat Berat) sampai 79.470,62 ton/ha/tahun (Kategori Sangat Berat menjadi Sedang). Secara keseluruhan erosi total permukaan (A) mengalami peningkatan sebesar 65.334,90 ton/ha/tahun (11,01 %) untuk seluruh kelas TBE, untuk kawasan yang akan dilakukan rehabilitasi dan konservasi. Perubahan tersebut akan berdampak pada perencanaan yang akan menentukan jenis arahan atau rekomendasi rehabilitasi dan konservasi yang harus dilakukan, demikian juga terjadi perubahan lokasi dan biaya.

Item Type: Article
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Unspecified > Journal
Depositing User: 001 Bambang Gonggo Murcitro
Date Deposited: 01 May 2012 17:07
Last Modified: 01 May 2012 17:07
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/114

Actions (login required)

View Item View Item