ANALISIS MORFOMETRIK LEBAH MADU PEKERJA Apis cerana BUDIDAYA PADA DUA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA

Novita, Novita and Rustama, Saepudin and Sutriyono, Sutriyono (2013) ANALISIS MORFOMETRIK LEBAH MADU PEKERJA Apis cerana BUDIDAYA PADA DUA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
I,II,III,II-13-nov.FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (992kB)
[img] Text
IV,V,LAMP,II-13-nov.FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (992kB)

Abstract

Morfometrik lebah madu pekerja merupakan salah satu hal yang penting untuk menentukan pertumbuhan spesies lebah madu sehubungan dengan pengumpulan nektar, sebab lebah madu pekerja adalah pengumpul nektar dan prosesnya menjadi madu. Lebah madu Apis cerana ada yang hidup secara alami dan dibudidayakan, agar produksi madunya dapat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan morfometrik lebah madu pekerja Apis cerana berdasarkan perbedaan tempat hidup pada dataran tinggi (500-<1000 m dpl) dan dataran rendah (0-100 m dpl). Penelitian ini menggunakan sampel 50 ekor lebah Apis cerana di setiap lokasi, sehingga total Apis cerana yang digunakan berjumlah 150 ekor. Setiap koloni lebah madu dilakukan penimbangan dan pengukuran, bagian-bagian tubuh lebah yang diukur, yaitu panjang probosis (PP), panjang femur tungkai belakang (PFB), panjang tibia tungkai belakang (PTB), panjang metatarsus tungkai belakang (PMB), panjang sayap depan (PSD), lebar sayap depan (LSD), dan ukuran longitudinal tergit ke-4 abdomen (T4L) dengan menggunakan mikroskop projektor (LAS EZ VZ.0.0) dengan perbesaran 8 kali. Data yang didapat dianalisis ANOVA menggunakan sofware SPSS for windows ver. 16.0, jika terdapat perbedaan yang nyata maka akan diuji lebih lanjut dengan DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan (BB), panjang probosis (PP) dan panjang femur tungkai belakang (PFB) lebah madu pekerja di dataran tinggi dan dataran rendah (lebah introduksi dan lebah alami) berbeda nyata (P<0,05), sedangkan panjang tibia, metatarsus tungkai belakang, panjang sayap, lebar sayap dan ukuran tergit ke-4 abdomen secara statistik tidak ada perbedaan (P>0,05). Berat badan dan panjang femur tungkai belakang tertinggi diperoleh pada lebah madu dataran tinggi (Kepahiang), sedangkan panjang probosis tertinggi diperoleh pada lebah madu alami di dataran rendah (Kota Bengkulu).

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Animal Science
Depositing User: 001 Bambang Gonggo Murcitro
Date Deposited: 27 Oct 2013 21:48
Last Modified: 27 Oct 2013 21:48
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/1164

Actions (login required)

View Item View Item