PENGARUH PEMBERIAN ENKAPSULASI MINYAK LEMURU (Sardinella longiceps) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR PUYUH (Coturnix-coturnix japonica)

Mastuti, Mastuti and Yosi, Fenita and Edi , Soetrisno (2013) PENGARUH PEMBERIAN ENKAPSULASI MINYAK LEMURU (Sardinella longiceps) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR PUYUH (Coturnix-coturnix japonica). Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
I,II,III,II-13-mas.FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (989kB)
[img] Text
IV,V,LAMP,II-13-mas.FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (996kB)

Abstract

Minyak lemuru merupakan salah satu sumber asam lemak tak jenuh rangkap ban ya k t erut am a as am l e m ak ω -3 ya n g dap at m eni ngkat kan as am l em ak ω -3 dalam tubuh ternak. Selain itu minyak ikan lemuru mengandung asam lemak omega-6 (asam Linoleat) yang diperlukan untuk kualitas telur yang baik yaitu meningkatkan besar telur. Pemberian minyak lemuru secara langsung dalam ransum menemukan beberapa kendala diantaranya sukar dalam pencampuran ke dalam ransum karena membuat ransum menggumpal dan tidak homogen, minyak lemuru mudah teroksidasi sehingga dapat menyebabkan ransum tengik dan menimbulkam bau amis baik pada ransum maupun telur yang dihasilkan, upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah hal tersebut adalah dengan pemberian minyak lemuru dalam bentuk enkapsulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian enkapsulasi minyak lemuru dalam ransum terhadap kualitas telur puyuh. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL). Ternak yang digunakan dalam penelitian 100 ekor puyuh betina petelur berumur 13 minggu. Ternak dikelompokan menjadi empat perlakuan sebagai berikut: P0 (ransum tanpa enkapsulasi minyak lemuru), P1 ( ransum mengandung 3% enkapsulasi minyak lemuru), P2 (ransum mengandung 6% enkapsulasi minyak lemuru) dan P3 (ransum mengandung 9% enkapsulasi minyak lemuru) setiap perlakuan dengan lima ulangan (masing-masing ulangan terdiri lima ekor puyuh). Variabel yang diamati adalah indeks yolk, warna yolk, berat yolk, indeks albumen, haughtunit dan uji organoleptik telur puyuh rebus. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dan jika menunjukkan berbeda nyata maka diuji lanjut dengan Duncan’s MultiplRange Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian enkapsulasi minyak lemuru (Sardinella longiceps) dengan 3%, 6% dan 9% dalam ransum terhadap kualitas telur selama penelitian dilihat dari rataan (indeks yolk, warna yolk, berat yolk, indeks albumen, dan haught unit) berpengaruh tidak nyata. Tetapi pemberian enkapsulasi dengan level 9%berpengaruh sangat nyata ( P<0.01) meningkatkan berat yolk pada minggu ke-2 sebesar 0,07 dari 1,94 menjadi 2,64. Menurunkan nilai haugh unit telur puyuh pada minggu ke-2 dan ke-4, haugh unit pada minggu ke-2 turun sebesar 12,55 dari 91,73 menjadi 79,18 dan minggu ke-4 turun sebesar 8,31 dari 92,51 menjadi P3 84,20. Menurunkan skor warna kuning telur puyuh rebus sebesar 0,22 dari 3,20 menjadi 2,98 namun tidak memberikan pengaruh terhadap variabel indeks yolk, indeks albumen, skor rasa dan skor bau telur puyuh rebus. Hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian enkapsulasi minyak lemuru (Sardinella longiceps) dengan level 9% dalam ransum dapat meningkatkan berat yolk, menurunkan nilai haugh unit dan menurunkan skor warna yolk telur puyuh rebus.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Animal Science
Depositing User: 001 Bambang Gonggo Murcitro
Date Deposited: 27 Oct 2013 21:53
Last Modified: 27 Oct 2013 21:53
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/1165

Actions (login required)

View Item View Item