PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS PADA MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA

Handayani, Dewi and Salastri, Rohiat and Hermansyah, Amir (2019) PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS PADA MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA. In: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, 11 Februari 2019, Aula Dekanat FKIP, Universitas Bengkulu.

Preview

Text (Seminar Nasional Pendidikan Kimia 2019) 2. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia.pdf - Published Version Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (503kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas pada mata kuliah Media Pembelajaran Kimia dengan menerapkan pendekatan sains teknologi masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) Data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari tes dan non tes berupa produk media pembelajaran kimia. Teknik analisis data berdasarkan hasil observasi kegiatan mahasiswa, kegiatan dosen, hasil belajar dan produk media pembelajarn kimia. Indikator keberhasilan pada penelitian ini ditentukan dari hasil ketuntasan belajar dan daya serap yang didapat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan sains teknologi masyarakat dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa dan dosen. Hal ini terlihat pada peningkatan aktivitas dari mulai siklus I d e n g a n perolehan nilai rata-rata aktivitas dosen 32.5 dengan kriteria baik, pada siklus II meningkat menjadi 36 dengan kriteria baik. Sedangkan nilai rata- rata aktivitas mahasiswa 31 pada siklus I dengan kriteria baik, pada siklus II meningkatkan menjadi 35.5 dengan kriteria baik. Selain itu pendekatan quantum teaching berbantukan video pembelajaran kimia dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dapri peningkatan ketuntasan belajar yang dicapai oleh mahasiswa, yaitu pada siklus I mahasiswa belum mencapai ketuntasan belajar dengan persentase ketuntasan belajar 68 % kemudian meningkat pada siklus II dengan mencapai ketuntasan belajar 100%.

Actions (login required)

View Item