Lesmana, Putra Adi and Joko, Susetyanto and Hamdani, Maakir (2013) KEKUATAN HUKUM SURAT WASIAT YANG DIBUAT OLEH ORANG CACAT SECARA FISIK DI HADAPAN NOTARIS MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. Undergraduated thesis, Fakultas Hukum UNIB.
Text
I,II,III,II-13-put-FH.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (3MB) |
|
Text
IV,V,II-13-put-FH.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (3MB) |
Abstract
Di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata mengatur tentang kecakapan seseorang untuk melakukan perbuatan hukum, setiap orang tiada yang terkecuali dapat memiliki hak-haknya, akan tetapi di dalam hukum tidak semua orang diperbolehkan bertindak sendiri dalam melaksanakan hak-haknya itu. Orang yang cacat secara fisik baik cacat pendengaran, penglihatan, tidak cakap berbuat atau pun cacat lainnya, maka keadaan seperti ini sangat berpengaruh dalam hal pembuatan surat wasiat itu sendiri. Dalam hal ini Notaris berperan aktif dalam pembuatanya. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimana kekuatan hukum surat wasiat yang dibuat oleh orang cacat secara fisik di hadapan Notaris Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan bagaimana peranan dan tanggung jawab notaris dalam membuat surat wasiat terhadap orang cacat secara fisik. maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan hukum surat wasiat yang dibuat oleh orang cacat secara fisik dihadapan notaris menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan peranan tanggung jawab Notaris dalam membuat surat wasiat terhadap orang cacat secara fisik. Penelitian ini dilakukan di Kota Bengkulu, melalui serangkaian penelitian dengan metode pendekatan empiris, spesifikasi penelitian secara Kualitatif, dan penarikan sample secara purposive sampling. Data yang dipergunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara langsung ke responden dilapangan, serta data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan, peraturan perundangundangan dan situs internet lainnya. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif yang penarikan kesimpulannya secara induktif. 1. Kekuatan hukum surat wasiat yang dibuat oleh orang cacat secara fisik dihadapan notaris menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata bahwa merupakan akta otentik yang sah menurut hukum. Wasit merupakan kehendak terakhir dari sang pewaris, kehendak terakhir ini disampai kepada notaris dan dibuat dalam bentuk akta kemudian akta tersebut disimpan. 2. Bahwa peranan Notaris dalam membuat surat wasiat hanya bersifat pasif, karena notaris hanya berperan mengikuti apa kehendak terakhir dari si pembuat testament, dan notaris hanya diberikan amanah untuk menyimpan dan menyampaikan testement kepada ahli waris yang telah ditentukan berdasarkan isi testament. Terhadap akta wasiat (testament acte) yang dibuat dihadapannya, notaris bertanggung jawab membacakannya dihadapan saksi-saksi. Setelah itu notaris memberitahukan akta wasiat (testament acte) tersebut kepada Seksi Daftar Pusat Wasiat, Direktorat Perdata, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dan kepada Balai Harta Peninggalan (BHP).
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science |
Depositing User: | 001 Bambang Gonggo Murcitro |
Date Deposited: | 03 Nov 2013 13:16 |
Last Modified: | 03 Nov 2013 13:16 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/1246 |
Actions (login required)
View Item |