PENGARUH PENAMBAHAN BIOAKTIVATOR EM–4 PADA SLUDGE KELAPA SAWIT DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR

Jerio, Calvin Siahaan and Hasanuddin, Hasanuddin and Budiyanto, Budiyanto (2022) PENGARUH PENAMBAHAN BIOAKTIVATOR EM–4 PADA SLUDGE KELAPA SAWIT DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
Skripsi Jerio Calvin Siahaan E1G017051.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Limbah adalah buangan yang keberadaannya tentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah terbagi menjadi dua bagian sumber yaitu limbah yang bersumber dari domestik (limbah rumah tangga) dan limbah yang berasal dari non-domestik (industri dan limbah pertanian). Limbah tersebut dapat berupa limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Jenis-jenis limbah ini dapat dikeluarkan oleh industri dalam kehidupan sehari-hari. Limbah industri khususnya limbah industri tekstil, kertas, kosmetik, makanan, obat-obatan, pertanian dan lain-lain, merupakan salah satu sumber penyebab masalah pencemaran lingkungan. Limbah padat pabrik kelapa sawit dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan berupa tandan kosong kelapa sawit (TKKS), tempurung atau cangkang, serat atau serabut, dan limbah lumpur pabrik kelapa sawit (sludge). Lumpur sawit merupakan larutan buangan yang dihasilkan selama proses pemerasan dan ekstraksi minyak. Kandungan unsur hara yang berasal dari limbah lumpur kelapa sawit (sludge) sekitar 0,4% (N), 0,029 sampai 0,05% (P2O5), 0,15 sampai 0,2% (K2O). Fermentasi merupakan suatu proses perubahan kimia pada substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Proses fermentasi dibutuhkan starter sebagai mikroba yang akan ditumbuhkan dalam substrat. Starter merupakan populasi mikroba dalam jumlah dan kondisi fisiologis yang siap diinokulasikan pada media fermentasi. Salah satu strategi untuk mempercepat proses fermentasi dengan menggunakan bioaktivator EM–4. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah limbah sludge kelapa sawit dari unit Decanter, rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan yaitu perbandingan sludge kelapa sawit (S) dan larutan Effective Microorganisme 4 (EM4) (L) yaitu S1 = 90:10, S2 = 80:20, S3 = 70:30, S4 = 60:40 dan S5 = 50:50. Masing– masing diulang 3 kali sehingga didapatkan 15 unit percobaan dengan pengamatan yang dilakukan secara anaerob selama 7, 14, dan 21 hari. Persiapan bahan limbah sludge kelapa sawit yang diperoleh dari PT. Bengkulu Sawit Lestari II serta Larutan EM–4 (Effective Microorganisme 4) dapat dibeli Toko–Toko penjualan pupuk di Provinsi Bengkulu. Hasil penelitian menunjukkan persentase kadar nitrogen pupuk organik cair dari limbah padat (sludge) kelapa sawit dengan penambahan bioaktivator effective vi mikroorganisme 4 (EM–4) dengan lama fermentasi mulai dari 7 hari, 14 hari, dan 21 hari berada pada rentang 1,43 – 3,86%. Persentase kadar fosfor pupuk organik cair dari limbah padat (sludge) kelapa sawit dengan penambahan bioaktivator effective microorganisme 4 (EM–4) dengan waktu fermentasi selama 7 hari, 14 hari dan 21 hari berada pada rentang 0,11–0,75%. Persentase kadar kalium pupuk organik cair dari limbah padat (sludge) kelapa sawit dengan penambahan bioaktivator effective microorganisme 4 (EM–4) dengan waktu fermentasi 7 hari, 14 hari dan 21 hari berada pada rentang 0,39–1,35%. Persyaratan kadar nitrogen, fosfor, kalium pada SNI pupuk organik telah memenuhi standar kualitas kompos berdasarkan SNI 19-7030-2004. Biaya pokok produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi pupuk organik cair campuran limbah padat (sludge) dengan variasi penambahan effective microorganisme 4 (EM-4) adalah sebesar Rp. 4.997,28/L. Satu jirigen dengan volume 5 liter pupuk organik dijual dengan harga Rp. 30.000,00. Harga jual pupuk organik dapat bersaing dan lebih murah jika dibandingkan dengan pupuk organik cair yang dijual dengan harga Rp. 30.000,00/1 liter. Penambahan EM–4 berpengaruh nyata terhadap nilai N, P, K pada pupuk organik cair yang dihasilkan. Nilai unsur hara pupuk organik cair limbah padat (sludge) dengan lama fermentasi 7 hari dengan penambahan bioaktivator EM–4 40% adalah Nitrogen 1.98%, fosfor 0.22% dan Kalium 0.69%. Nilai unsur hara pupuk organik cair limbah padat (sludge) dengan lama fermentasi 14 hari dengan penambahan bioaktivator EM–4 50% adalah Nitrogen 3.79%, Fosfor 0.45% dan Kalium 1.32%. Nilai unsur hara pupuk organik cair limbah padat (sludge) dengan lama fermentasi 21 hari dengan penambahan bioaktivator EM–4 50% adalah Nitrogen 3.86%, Fosfor 0.75% dan Kalium 1.75%. Variasi penambahan bioaktivator effective microorganisme 4 (EM–4) 40% dengan lama fermentasi 7 hari adalah Nitrogen 1.98%, fosfor 0.22% dan Kalium 0.69% telah memenuhi standar kualitas pupuk organik SNI 19-7030-2004. Variasi penambahan bioaktivator effective microorganisme 4 (EM–4) 50% dengan lama fermentasi 14 hari adalah Nitrogen 3.79%, Fosfor 0.45% dan Kalium 1.32% telah memenuhi standar kualitas pupuk organik SNI 19-7030-2004. Variasi penambahan bioaktivator effective microorganisme 4 (EM–4) 50% dengan lama fermentasi 21 hari adalah Nitrogen 3,86%, Fosfor 0,75%, Kalium 1,35% telah memenuhi standar kualitas pupuk organik SNI 19-7030- 2004. Biaya pokok produksi pupuk organik adalah sebesar Rp. 4.997,28/L, dengan harga jual satu jirigen dengan volume 5 liter pupuk organik cair dijual dengan harga Rp. 30.000,00 (lebih murah dari yang ada dipasaran).

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Industrial Technology of Agriculture
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 18 Jul 2023 01:35
Last Modified: 18 Jul 2023 01:35
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/13425

Actions (login required)

View Item View Item