IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KESTABILAN MASSA AIR DI PERAIRAN BARAT SUMATRA DENGAN MENGGUNAKAN FREKUENSI BRUNT-VÄISÄLÄ

AFRIYANI, MITA (2022) IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KESTABILAN MASSA AIR DI PERAIRAN BARAT SUMATRA DENGAN MENGGUNAKAN FREKUENSI BRUNT-VÄISÄLÄ. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text
SKRIPSI MITA AFRIYANI_F1C018015.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (18MB)

Abstract

Perairan Barat Sumatra merupakan daerah yang memiliki dinamika perairan dengan tingkat ketidakstabilan massa air yang tinggi, diindikasi dengan adanya fenomena upwelling. Ketidakstabilan massa air yang tinggi berpotensi mendistorsi profil densitas pada lapisan massa air secara vertikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan massa air di perairan Barat Sumatra dengan menggunakan perhitungan frekuensi Brunt-Väisälä. Data yang digunakan yaitu data sekunder tahun 2020 dan 2021 berupa data salinitas dan temperatur rata-rata bulanan, yang diperoleh dari situs Marine Copernicus and Environment Monitoring Service. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara horizontal nilai frekuensi Brunt-Väisälä di perairan Barat Sumatra tertinggi pada Bulan Februari tahun 2020 yang berkisar antara 3,2 x 10-4 ˗ 6,2 x 10-4 s-2 cenderung di daerah pantai. Secara vertikal ketidakstabilan massa air di perairan Barat Sumatra terjadi pada kedalaman 0-80 meter, dengan nilai berkisar antara 5,0x10-5 ˗ 3,5x10-3 s-2, dan kestabilan tertinggi yaitu pada kedalaman 80-150 meter dengan nilai frekuensi Brunt-Väisälä berkisar antara 6,5x10-4 ˗ 1,3x10-3 s-2. Ketidakstabilan yang terjadi dipengaruhi oleh adanya dinamika massa air yaitu terjadinya upwelling, kemudian pada lapisan permukaan adanya pergerakan yang dipengaruhi oleh adanya tiupan angin. Sedangkan pada lapisan ketiga, nilai frekuensi Brunt-Väisälä menurun dan relatif seragam berkisar antara 5,0x10-5 ˗ 1,0x10-4 s-2. Hal ini dipengaruhi oleh temperatur yang berkurang secara drastis di lapisan ketiga. Secara umum ketidakstabilan massa air tertinggi dominan terjadi pada musim Timur, dimana adanya fenomena upwelling yang dapat memicu terjadinya pencampuran massa air, sehingga salinitas tinggi dan temperatur rendah bergerak naik mengisi kekosongan massa air ke lapisan atas yang dapat menyebabkan ketidakstabilan dari suatu lapisan perairan. Kata kunci: Salinitas, Temperatur, Frekuensi Brunt-Väisälä, Perairan Barat Sumatra.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Faculty of Math & Natural Science > Department of Physics Science
Depositing User: 58 lili haryanti
Date Deposited: 01 Aug 2023 08:10
Last Modified: 01 Aug 2023 08:10
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/13461

Actions (login required)

View Item View Item