Tomi, Tri Rachmadi and Devi, Silsia and Laili, Susanti (2022) PENGARUH TINGKAT KETUAAN DAN KONDISI DAUN TERHADAP KARAKTERISTIK AIR REBUSAN DAUN SUNGKAI (Peronema canescens Jack .). Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Text (Thesis)
SKRIPSI Tomi Tri Rachmadi (E1G016042).pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (3MB) |
Abstract
Sungkai (Peronema canescens Jack.) merupakan salah satu tumbuhan etnobotani yang bersifat khas (endemik) Indonesia dan biasa digunakan sebagai sumber obat tradisional oleh masyarakat. Tanaman sungkai dikonsumsi dengan cara direbus yang dipercaya immunomodulator karana memiliki kandungan berupa senyawa flavonoid, polifenol, dan, vitamin C yang tinggi sebagai antioksidan. Tingkat ketuaan dan kondisi daun sangat berpengaruh terhadap karakteristik air rebusan daun sungkai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh tingkat ketuaan daun serta kondisi daun terhadap warna, karakteristik kimia (fotokimia, aktivitas antioksidan, vitamin C, dan kandungan total polifenol), dan organoleptik air rebusan daun sungkai. Bahan utama dalam penelitian ini yaitu daun sungkai dan bahan kimia yang digunakan untuk analisis. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu tingkat ketuaan daun dan kondisi daun, dengan 3 kali pengulangan sehingga diperoleh 18 sampel. Data yang didapat dianalisis dengan metode deskriptif, statistik ANOVA 2 arah dan friedman test. Tingkat ketuaan dan kondisi daun berpengaruh terhadap warna air rebusan daun sungkai. Air rebusan daun pucuk menghasilkan warna kemerahan/ungu, daun muda menghasilkan warna coklat kejinggaan, dan daun tua menghasilkan warna kuning cerah. Sedangkan, daun segar menghasilkan warna yang lebih terang dibandingkan daun yang telah dikeringkan. Air rebusan daun sungkai mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, tanin, dan saponin. Tingkat ketuaan daun serta kondisi daun berpengaruh nyata terhadap total vitamin C. Semakin tua daun yang digunakan, maka semakin menurun kandungan total vitamin C, polifenol, dan aktivitas antioksidan pada air rebusan. Daun yang direbus segar menghasilkan kandungan yang lebih tinggi dibanding daun yang direbus kering. Terdapat perbedaan nyata pada tingkat kesukaan panelis terhadap air rebusan daun sungkai berdasarkan ketampakan, aroma, rasa, dan penilaian secara keseluruhan. Air rebusan daun pucuk segar mendapat rangking kesukaan tertinggi pada segi kenampakan dan aroma, daun tua segar pada segi rasa, dan daun tua kering pada penilaian secara keseluruhan
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Industrial Technology of Agriculture |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 18 Jul 2023 04:29 |
Last Modified: | 18 Jul 2023 04:29 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/13501 |
Actions (login required)
View Item |