ANALISIS PRODUKTIVITAS LEBAH MADU APIS CERANA MODEL PERTANIAN TEKNO-EKOLOGI PADA KEBUN KOPI DI KEPAHIANG DAN KEBUN JERUK KALAMANSI DI KOTA BENGKULU

Kauli, Muhammad and Rustama, Saepudin and Hery , Suhartoyo (2013) ANALISIS PRODUKTIVITAS LEBAH MADU APIS CERANA MODEL PERTANIAN TEKNO-EKOLOGI PADA KEBUN KOPI DI KEPAHIANG DAN KEBUN JERUK KALAMANSI DI KOTA BENGKULU. Masters thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
MUHAMMAD KAULI.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Analisis Produktivitas Lebah Madu Apis Cerana Model Pertanian Tekno-Ekologi Pada Kebun Kopi Di Kepahiang Dan Kebun Jeruk Kalamansi Di Kota Bengkulu. Dibawah bimbingan Rustama Saepudin dan Hery Suhartoyo. Lebah madu Apis cerana sudah di kenal sebagai penghasil madu yang bermanfaat untuk kesehatan dan membantu penyerbukan tanaman. Selain itu juga menghasilkan Bee pellen, royal jelly, malam, propolis dan sengatan yang dapat digunakan sebagai obat. Perkebunan kopi dan jeruk adalah tanaman penghasil nektar sebagai pakan lebah, Integrasi perkebunan dengan lebah sangat tepat karena dapat saling menguntungkan. Penelitian dengan judul Analisis Produktivitas Lebah Madu A.cerana Model Pertanian Tekno-Ekologi Pada Kebun Kopi di Kepahiang dan Kebun Jeruk Kalamansi di Kota Bengkulu dilakukan dengan tujuan untuk mendiskripsikan budidaya lebah madu A.cerana dari penerapan Tekno-Ekologi antara perkebunan kopi dengan kebun jeruk kalamansi di dataran yang berbeda. Tujuan khusus yaitu untuk mengetahui produktivitas lebah madu A. cerana dan nektar, mengetahui pengaruh pada ketinggian tempat yang berbeda serta mencari strategi dalam pengembangan lebah madu pada kebun kopi dan kebun jeruk kalamansi. Metode yang digunakan Eksperimen lebah madu A. cerana masing-masing 15 stup/ha pada kebun kopi 15 stup/ha pada kebun jeruk kalamansi. Hasil penelitian yaitu 15 koloni/ha di kebun kopi sudah tercukupi dan 15 koloni/ha tidak tercukupi. Hasil madu kopi rata-rata 509,33 ml/stup dan madu jeruk kalamansi rata-rata 5,8 ml/stup. Jumlah nektar kopi rata-rata 0,098 ml/25 kuntum bunga dan nektar jeruk kalamansi o,oo1 ml/25 kuntum bunga, pada ketinggian tempat yang berbeda sangat berpengaruh dimana lebah madu jeruk kalamansi banyak yang hijrah, madu yang dihasilkan sangat sedikit. Oleh karena itu pengalaman dan pengetahuan dalam mengembangkan lebah madu sangat dibutuhkan serta ketepatan lokasi harus menjadi prioritas utama.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Postgraduate Program > Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam & Lingkungan
Depositing User: 024 Agus Suyanto
Date Deposited: 13 Nov 2013 12:06
Last Modified: 15 Nov 2013 09:10
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/1369

Actions (login required)

View Item View Item