PENGARUH PROTEIN BIJI JARAK (Ricinus communis L.) FRAKSI KANTONG DIALISIS 12000 MOLECULAR WEIGHT CUT-OFF (MWCO) YANG BERPERILAKU LEKTIN TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus

Juliani, Gita and Haryanto, Hery and Novriantika, Lestari (2019) PENGARUH PROTEIN BIJI JARAK (Ricinus communis L.) FRAKSI KANTONG DIALISIS 12000 MOLECULAR WEIGHT CUT-OFF (MWCO) YANG BERPERILAKU LEKTIN TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text
SKRIPSI GITA JULIANI H1A015051.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Latar Belakang: Staphylococcus aureus merupakan penyebab utama infeksi bakteri di rumah sakit dan komunitas di seluruh dunia yang telah mengalami resistensi terhadap beberapa jenis antibiotik. Pemanfaatan tanaman obat sebagai sumber antibiotik baru merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi perkembangan resistensi antibiotik. Biji jarak mengandung protein yang beperilaku lektin yang memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh protein yang berperilaku lektin dari biji jarak terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Kontrol positif yang digunakan pada penelitian ini adalah gentamisin. Metode: Penelitian ini menggunakan uji difusi cakram. 20 gram biji jarak dihomogenasikan dengan 100 mL PBS dan dipresipitasi dengan amonium sulfat 60% (w/v). Protein terpresipitasi difraksinasi dengan kantong dialisis 12000 MWCO. Kemudian, kadar protein biji jarak diukur dengan metode Bradford. Konsentrasi protein biji jarak fraksi dialisis yang digunakan untuk uji daya hambat terhadap Staphylococcus aureus adalah 1755 μg/mL, 1250 μg/mL, 750 μg/mL, dan 250 μg/mL. Parameter yang digunakan adalah diameter zona hambat yang terbentuk di sekeliling kertas cakram. Data dianalisis dengan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post-Hoc Tukey. Hasil: Diameter zona hambat paling besar terdapat pada konsentrasi 1755 μg/mL, yaitu 7,05 mm dan diameter zona hambat paling kecil terdapat pada konsentrasi 250 μg/mL, yaitu 2,37 mm. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan diameter zona hambat yang bermakna antara konsentrasi 1755 μg/mL dengan konsentrasi 750 μg/mL dan 250 μg/mL (p= 0,000). Kesimpulan: Protein biji jarak fraksi kantong dialisis 12000 MWCO yang berperilaku lektin dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Kata kunci: Staphylococcus aureus, Ricinus communis L., lektin, kantong dialisis, uji difusi cakram

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Faculty Of Medicine
Depositing User: 58 lili haryanti
Date Deposited: 01 Aug 2023 09:03
Last Modified: 01 Aug 2023 09:03
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/13944

Actions (login required)

View Item View Item