Arifica, Metta and Basuki, Rokhmat and Supadi, Supadi (2022) ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA NOVEL GURU HALIMAH KARYA WANDRA ILYAS. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Text
Metta Arifica-A1A17040-Skripsi.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (19MB) |
Abstract
ABSTRAK Metta Arifica, 2022. Analisis Tindak Tutur Direktif pada Novel Guru Halimah karya Wandra Ilyas. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Jurusan Bahasa dan Seni. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Bengkulu. Pembimbing utama Dr. Rokhmat Basuki, M.Hum. Pembimbing pendamping Drs. Supadi, M.Hum. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan fungsi tindak tutur direktif pada novel Guru Halimah karya Wandra Ilyas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sumber data pada penelitian ini adalah novel Guru Halimah karya Wandra Ilyas. Teknik pengumpulan data yang digunakam adalah dokumentasi. Langkah�langkah analisis data mulai dari mempersiapkan data hingga data dianalisis adalah (1) pengumpulan data, (2) mengidentifikasi data, (3) mengklasifikasi data, (4) menginterpretasi data, dan (5) menyimpulkan data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tindak tutur direktif yang ditemukan pada novel Guru Halimah karya Wandra Ilyas terdapat delapan jenis tindak tutur direktif, yaitu (1) memesan atau meminta (ordering) sebanyak 39 data tuturan, (2) memerintah (commanding) sebanyak 20 data tuturan, (3) memohon (requesting) sebanyak 23 data tuturan, (4) menasihati (advising) sebanyak 24 data tuturan, (5) menyarankan atau menganjurkan (recommending) sebanyak 10 data tuturan, (6) bertanya (questions) sebanyak 74 data tuturan, (7) melarang (prohibitives) sebanyak 6 data tuturan, (8) mengizinkan (permissives) sebanyak 10 data tuturan. Sedangkan, fungsi tindak tutur direktif yang ditemukan pada novel Guru Halimah karya Wandra Ilyas, yaitu (1) memesan atau meminta (ordering) memiliki fungsi meminta, mengajak, memberi pesan, memohon, mendorong, mengharap, dan mendoa dengan contoh penanda lingual minta, pesan, mari, dan titip. (2) memerintah (commanding) memiliki fungsi memerintah, menyilakan, menyuruh, mengkomando, mengharuskan, memaksa, menuntut, mendesak, dan menginstruksikan dengan contoh penanda lingual ayo dan harus. (3) memohon (requesting) memiliki fungsi memohon, meminta, mengharap, dan mendoa dengan contoh penanda lingual mohon dan tolong. (4) menasihati (advising) memiliki fungsi mengarahkan, mengingatkan, memperingatkan, menasihati, dan mendorong dengan contoh penanda lingual hati-hati. (5) menyarankan atau menganjurkan (recommending) memiliki fungsi menganjurkan dan meminta dengan contoh penanda lingual sebaiknya. (6) bertanya (questions) memiliki fungsi bertanya, menginterogasi, meminta, menghina, membujuk, dan mndesak dengan contoh penanda lingual apa, berapa, dan bagaimana. (7) melarang (prohibitives) memiliki fungsi melarang dan mencegah dengan contoh penanda lingual jangan. (8) mengizinkan (permissives) memiliki fungsi mengizinkan, membolehkan, membiarkan, memaafkan, menyetujui, dan mengabulkan dengan contoh penanda lingual boleh dan ya. Kata kunci: Analisis, Tindak tutur direktif, novel Guru Halimah, Wandra Ilyas.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Faculty of Education > Department of Indonesian Language and Literature Education |
Depositing User: | 034 Septi Septi |
Date Deposited: | 10 Aug 2023 08:24 |
Last Modified: | 10 Aug 2023 08:24 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/14534 |
Actions (login required)
View Item |