PENGARUH LUAS AREA PERAKARAN DAN WAKTU PEMBERIAN KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL KEDELAI HITAM (Glycine soja (L.) Merrill)

Mandri, Mandri and Edhi, Turmudi and Masdar, Masdar (2021) PENGARUH LUAS AREA PERAKARAN DAN WAKTU PEMBERIAN KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL KEDELAI HITAM (Glycine soja (L.) Merrill). Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
SKRIPSI - MANDRI.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (4MB)

Abstract

Kedelai hitam (Glycine soja (L.) Merril) merupakan salah satu dari jenis kedelai yang secara botani dan nutrisi hampir sama dengan kedelai kuning. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia serta banyaknya manfaat kedelai hitam menambah besarnya kebutuhan, sehingga perlu adanya suatu upaya peningkatan produksi kedelai hitam secara berkelanjutan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memperbaiki sistem budidaya melalui media polybag sabagai media tumbuh tanaman dan waktu pemupukan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan interaksi luas area perakaran dengan waktu pemberian kalium terhadap pertumbuhan dan komponen hasil kedelai hitam, serta mengetahui pengaruh luas area perakaran dan waktu pemberian kalium terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai hitam. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai Juni 2020, bertempat di lahan pekarangan, Gang Cipta Baru, kelurahan Pematang Gubernur, kecamatan Muara Bangkahulu, kota Bengkulu pada ketinggian ±10 Mdpl. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL), yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama adalah luas permukaan atas polibag yang terdiri dari 4 taraf yaitu 314 cm2 luas permukaan atas polibag (ukuran 20 cm x 20 cm), 490,625 cm2 luas permukaan atas polibag (ukuran 25 cm x 25 cm), 706,5 cm2 luas permukaan atas polibag (ukuran 30 cm x 30 cm), dan 961,625 cm2 luas permukaan atas polibag (ukuran 35 cm x 35 cm). Sedangkan faktor kedua adalah waktu pemberian pupuk kalium pada umur hari setelah tanam (HST) yang terdiri atas 4 taraf yaitu 20 HST, 30 HST, 40 HST, dan 50 HST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi yang nyata antara luas area perakaran dan waktu pemberian pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai. Peningkatan luas area perakaran diikuti dengan meningkatnya bobot kering akar, jumlah daun, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, dan bobot biji per tanaman. Luas area perakaran yang optimum adalah 727,86 cm2 dengan jumlah polong sebanyak 59,13 polong. Semakin lama waktu aplikasi pupuk kalium maka semakin menurun jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, dan bobot biji per tanaman.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 24 Aug 2023 04:44
Last Modified: 24 Aug 2023 04:44
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/14673

Actions (login required)

View Item View Item