KAJIAN ETNOMEDISIN TUMBUHAN OBAT SUKU LINTANG DI DESA RANTAU KASAI KECAMATAN LINTANG KANAN KABUPATEN EMPAT LAWANG PROVINSI SUMATERA SELATAN

Andika, Andika and Wahyudi, Arianto and Agus, Susatya (2021) KAJIAN ETNOMEDISIN TUMBUHAN OBAT SUKU LINTANG DI DESA RANTAU KASAI KECAMATAN LINTANG KANAN KABUPATEN EMPAT LAWANG PROVINSI SUMATERA SELATAN. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
Skripsi kajian etnomedisin suku lintang - Copy.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (4MB)

Abstract

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, seperti keanekaragaman tumbuhan yang memiliki ±38.000 jenis tumbuhan tersebar disetiap Pulau dan suku-suku di daerah. Tumbuhan-tumbuhan tersebut bisa dimanfaatkan sebagaimana fungsinya dalam segi ekonomi ataupun pengobatan tradisional yang berlangsung secara turun-temurun (Endarwati, 2005). Penelitian tentang etnomedisin tumbuhan merupakan salah-satu cara yang bisa digunakan untuk mengetahui manfaat-manfaat tumbuhan yang digunakan secara turun�temurun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Juni 2020 bertempat di Desa Rantau Kasai Kecamatan Lintang Kanan Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat,asal tempat tumbuh dan habitus,organ,teknik peramuan tumbuhan dan respon masyarakat mengenai pengobatan tradisional di Desa Rantau Kasai. Responden dalam penelitian ini terbagi menjadi informan kunci yang merupakan battra dan responden yang merupakan masyarakat Desa Rantau Kasai. Battra di tentukan berdasarkan keterangan tokoh masyarakat adat, kepala suku, kepala desa dan masyarakat di Desa Rantau Kasai. Setelah ditentukan maka battra terdiri dari 4 orang sedangkan responden ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel 20% dari jumlah kepala keluarga, maka didapatkan 50 responden dari 248 kepala keluarga. Hasil penelitian ini menunjukanbahwa terdapat 49 jenis obat yang termasuk dalam 32 suku dari asal tempat tumbuh pekarangan lebih banyak digunakan dengan persentase 32,15%, habitus paling banyak diggunakan semak 33%, organ tumbuhan paling banyak digunakan adalah daun 44,92%, teknik pengolahan paling banyak digunakan adalah direbus sedangkan ramuannya menggunakan ramuan tunggal. Respon masyarakat terhadap pengobatan tradisional dapat dikatakan tinggi dimana terdapat 33 responden masih memilih menggunakan pengobatan tradisional.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 25 Aug 2023 01:43
Last Modified: 25 Aug 2023 01:43
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/14735

Actions (login required)

View Item View Item