PENGARUH MEDIA TUMBUH YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN AIR, PROTEIN DAN LEMAK MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (Hermetia illucens)

Maulana, Maulana and Nurmeiliasari, Nurmeiliasari and Yosi, Fenita (2021) PENGARUH MEDIA TUMBUH YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN AIR, PROTEIN DAN LEMAK MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (Hermetia illucens). Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
SKRIPSI_Maulana (E1C017018).pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Maggot merupakan larva yang berasal dari telur BSF yang mempunyai kemampuan untuk mengurai bahan organik yang baik. Maggot termasuk dalam golongan insekta yang banyak dipelajari karakteristiknya, karena mempunyai kandungan nutrisi yang bagus tergantung dengan media tumbuh yang digunakan. Hal ini membuat maggot BSF berpotensi sebagai bahan pakan ternak dengan sumber nutrisi yang bagus. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus – Oktober 2020 di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu dan Laboratorium Jurusan Peternakan Universitas Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media tumbuh yang berbeda terhadap kandungan air, protein dan lemak maggot BSF yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri 4 perlakuan 3 ulangan. Pada penelitian ini menggunakan berbagai media tumbuh yaitu perlakuan Lumpur Sawit (M1), Ampas Tahu (M2), Ampas Kelapa (M3) dan Pelepah Sawit (M4). Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu Kadar Air (KA%), kadar Protein Kasar (PK%) dan kadar Lemak Kasar (LK%). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (Anova), apabila analisis berpengaruh nyata (P>0,05) maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan media tumbuh berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan air maggot yang dihasilkan. Rataan Kandungan air maggot BSF dari yang tertinggi sampai ke yang terendah, 80,26 ± 0,63% diperoleh dari media tumbuh pelepah sawit, 79,01 ± 1,40% diperoleh dari media tumbuh lumpur sawit, 78,30 ± 1,29% diperoleh dari media tumbuh ampas kelapa dan 77,14 ± 0,53% diperoleh dari media tumbuh ampas kelapa. Hasil analisis ragam (Anova) menunjukkan bahwa media tumbuh yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan kadar protein kasar maggot BSF yang dihasilkan. Rataan kandungan kadar protein kasar yang terdapat pada maggot BSF yang dihasilkan sebesar 37,71 ± 0,54% diperoleh dari media tumbuh ampas kelapa, 34,46 ± 4,25% diperoleh dari media tumbuh ampas tahu, 30,36 ± 2,55% diperoleh dari media tumbuh lumpur sawit dan 2,41 ± 1,06% diperoleh dari media tumbuh pelepah sawit. Hasil analisis ragam (Anova) menunjukkan bahwa media tumbuh yang berbeda tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kandungan lemak kasar maggot BSF yang dihasilkan Rataan kandungan kadar lemak kasar dengan terdapat pada maggot BSF yang dihasilkan 40,95 ± 1,93% diperoleh dari media tumbuh ampas tahu, 38,10 ± 2,54% diperoleh dari media tumbuh ampas kelapa, 37,04 ± 24,94% diperoleh dari media tumbuh pelepah sawit dan 32,16 ± 4,81% diperoleh dari media tumbuh lumpur sawit. Hasil analisis ragam (Anova) menunjukkan bahwa media tumbuh yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap berat segar maggot BSF yang dihasilkan. Rataan berat segar maggot BSF yang dihasilkan seberat 380.67 ± 43,11gram dihasilkan oleh media tumbuh ampas tahu, 259,00 ± 38,59 gram dihasilkan oleh media tumbuh ampas kelapa, 188.67 ± 36,30 gram didapatkan dari media tumbuh lumpur sawit dan 138.33 ± 16,80 gram diperoleh dari media tumbuh pelepah sawit. Media tumbuh maggot BSF yang berbeda pada penelitian ini berpengaruh terhadap kadar air, kadar protein kasar dan berat segar maggot, tetapi tidak berpengaruh terhadap kadar lemak maggot BSF yang dihasilkan. Media tumbuh yang menghasilkan maggot dengan kandungan air terendah yaitu ampas tahu (77,14 ± 0,53%); media tumbuh yang terbaik menghasilkan kadar protein maggot tertinggi adalah media tumbuh ampas kelapa (37,71 ± 0,54%) dan media tumbuh yang terbaik menghasilkan berat segar maggot tertinggi adalah media tumbuh ampas tahu (380.67 ± 43,11 g) .

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Animal Science
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 28 Aug 2023 02:13
Last Modified: 28 Aug 2023 02:13
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/14837

Actions (login required)

View Item View Item