Shilvia, Eka Cahyani and Reny, Herawati and Entang, Inoriah (2021) INDUKSI KALUS ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN PENAMBAHAN 2,4-D DAN BENZIL AMINO PURIN (BAP) SECARA In Vitro. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Text (Thesis)
Skripsi Shilvia Eka Cahyani E1J017026 .pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB) |
Abstract
Tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa L) termasuk salah satu tanaman yang memiliki manfaat dibidang kesehatan seperti menurunkan tekanan darah, mencegah penyakit jantung mencegah diabetes dan sebagai antikanker. Induksi kalus dalam kultur jaringan diperlukan untuk mengidentifikasi metabolit sekunder yang ada pada tanaman rosella. Pembentukan kalus secara in vitro dapat dilakukan dengan menambahkan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) ke dalam media tanam. Salah satu zat pengatur tumbuh golongan auksin yang digunakan yaitu 2,4-D dan sitokinin yaitu BAP. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi terbaik dari konsentrasi 2,4-D dan BAP, serta untuk mendapatkan konsentrasi 2,4-D dan BAP terbaik pada pembentukan kalus rosella. Penelitian dilaksanakan pada bulan Febuari 2021 hingga April 2021 yang bertempat di Laboratorium Agronomi Divisi Kultur Jaringan dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Eksplan yang digunakan berasal dari hipokotil steril yang diperoleh dari kultur rosella pada media MS tanpa ZPT yang berumur 2 MST. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi 2,4-Diklorofenoksiasetat (2,4-D) yang terdiri dari 4 taraf yaitu D1= 1 ppm, D2= 2 ppm, D3= 3 ppm, D4= 4 ppm dan faktor kedua konsentrasi Benzyl Amino Purine (BAP) yang terdiri dari 4 taraf B1= 0 ppm, B2= 0,3 ppm, B3= 0,6 ppm dan B4= 0,9 ppm. Didapatkan 16 kombinasi perlakuan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali hingga didapatkan 48 satuan percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 3 botol yang ditanam satu eksplan sehingga total keseluruhan adalah 144 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara perlakuan 2,4-D dan BAP terhadap seluruh variabel pengamatan. Terdapat pengaruh nyata pada konsentrasi 2,4-D terhadap variabel saat muncul kalus dan bobot kalus kemudian faktor tunggal konsentrasi BAP berpengaruh nyata pada variabel bobot kalus. Perlakuan 4 ppm 2,4-D merupakan konsentrasi terbaik pada variabel saat muncul kalus yaitu 6, 17 HST dan bobot kalus 1,69 gram. Perlakuan 0,9 ppm BAP merupakan konsentrasi terbaik pada variabel bobot kalus yaitu 1,66 gram
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 29 Aug 2023 07:03 |
Last Modified: | 29 Aug 2023 07:03 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/15025 |
Actions (login required)
View Item |