KEDUDUKAN AKTA DIBAWAH TANGAN DALAM PERJANJIAN BAGI HASIL KARET DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DI DESA GIRI MULYA KECAMATAN GIRI MULYA KABUPATEN BENGKULU UTARA

Rika, Rosyadah and Hamdani, Ma’akir and Edytiawarman, Edytiawarman (2022) KEDUDUKAN AKTA DIBAWAH TANGAN DALAM PERJANJIAN BAGI HASIL KARET DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DI DESA GIRI MULYA KECAMATAN GIRI MULYA KABUPATEN BENGKULU UTARA. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

Text (Thesis) SKRIPSIKU.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (3MB)

Abstract

Tujuan diadakannya penelitian ini yaitu yang pertama, untuk mengetahui dan menjelaskan apakah Perjanjian Bagi Hasil perkebunan karet yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Desa Giri Mulya dalam bentuk akta dibawah tangan tersebut dapat memberikan kepastian hukum atau tidak, dan yang kedua yaitu untuk menjelaskan tentang penyelesaian masalah yang terdapat dalam surat perjanjian bagi hasil yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Desa Giri Mulya. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian hukum empiris dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber penelitian ini berupa informan penelitian yang telah dipilih menggunakan teknik Purposive Sampling, serta data primer dan data sekunder berupa buku-buku terkait dengan perjanjian bagi hasil. Metode pengumpulan data menggunakan cara-cara yaitu studi dokumen, observasi/pengamatan, dan wawancara. Pengolahan data dilakukan dengan cara pemeriksaan, penandaan, rekonstruksi, dan sistematisasi data. Metode analisis data yang digunakan yaitu data-data yang telah diperoleh digolongkan menurut tema yang telah ditentukan, kemudian data-data yang telah tersusun secara sistematis demikian dicari hubungannya dengan kaedah hukum positif, atau dengan hipotesa atau asumsi-asumsi yang telah dibangun sebelumnya tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Dengan cara demikian akan dihasilkan sebuah sintesa atau tesis kecil baru. Hasil penelitian ini yaitu pemilik tanah dan penggarap melakukan perjanjian bagi hasil dalam bentuk akta dibawah tangan. Dalam lima surat perjanjian bagi hasil yang dipilih sebagai sampel, terdapat tiga surat perjanjian yang berjalan dengan baik dan dua perjanjian tidak berjalan dengan baik. Dari dua perjanjian tersebut terdapat masalah antara para pihak dan masalah tersebut diselesaikan dengan cara negosiasi antar para pihak supaya pihak yang terlibat dalam perjanjian mendapatkan suatu kepastian hukum.

Actions (login required)

View Item