KANDUNGAN KARBON BAWAH PERMUKAAN PADA LAHAN GAMBUT YANG DITANAMI KELAPA SAWIT DI DAERAH RAWA AIR HITAM PROVINSI BENGKULU

Selvi, Margareta and Guswarni, Anwar and Edi, Suharto (2021) KANDUNGAN KARBON BAWAH PERMUKAAN PADA LAHAN GAMBUT YANG DITANAMI KELAPA SAWIT DI DAERAH RAWA AIR HITAM PROVINSI BENGKULU. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
Skripsi_Selvi Margareta_E1B017055.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Lahan gambut merupakan lahan dengan tanah jenuh air (anaerob), yang terbentuk oleh adanya endapan bahan organik dari sisa-sisa tanaman yang belum mengalami pelapukan ataupun yang sudah mengalami pelapukan dengan ketebalan 50 cm atau lebih dan memiliki kandungan karbon organik paling sedikit 12% dari berat keringnya. Lahan gambut pada hutan tropis dapat menyimpan karbon lebih dari 4000 Mg C/Ha. Karbon pada lahan gambut merupakan karbon paling banyak di bumi. Namun, lahan gambut saat ini merupakan ekosistem yang paling terancam punah karena pembangunan pertanian. Perubahan vegetasi dari hutan rawa gambut menjadi perkebunan kelapa sawit dapat menyebabkan lepasnya kandungan karbon yaitu gas karbon dioksida (CO2) ke atmosfer sehingga menimbulkan peningkatan emisi karbon di atmosfer dan memicu peningkatan pemanasan global. Alih fungsi hutan rawa gambut (peat swamp forest) menjadi perkebunan kelapa sawit setiap tahun mencapai 50 - 100.000 Ha, sehingga luas lahan gambut di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berkurang. Penyebab lain hilangnya kandungan karbon adalah kebakaran hutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kandungan karbon bawah permukaan pada lahan gambut yang ditanami kelapa sawit di Daerah Rawa Air Hitam Provinsi Bengkulu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2020 sampai Maret 2021. Pengambilan data dilakukan pada lahan gambut di Daerah Rawa Air Hitam Provinsi Bengkulu. Analisis data lapangan dilakukan di Laboratorium Perternakan, Laboratorium Ilmu Tanah dan Laboratorium Teknologi Industri Pertanian Universitas Bengkulu. Prosedur penelitian diawali dengan melakukan survei awal pada lokasi penelitian. Lahan yang digunakan adalah lahan gambut yang telah ditanami kelapa sawit. Kriteria awal penentuan lahan gambut yang digunakan adalah air yang berwarna merah kecokelatan dan berbau asam, tanaman kelapa sawit yang tumbuh condong akibat daya tumpunya rendah, dan memiliki kedalaman bahan organik minimal 40 cm. Metode penentuan lokasi yang digunakan adalah purposive sampling (pengambilan sampel secara sengaja). Pengambilan sampel tanah dilakukan menggunakan transek diagonal dengan 5 titik utama pengambilan sampel yang terdiri dari 4 sisi ujung dan 1 titik di tengah yang dilakukan 3 kali pengulangan. Data yang diambil di lapangan berupa pH tanah, kematangan gambut, ketebalan gambut, kedalaman gambut, ketinggian muka air, berat basah tanah gambut, berat volume, kadar abu tanah gambut dan unsur hara (NPK). Hasil analisis unsur hara menunjukkan bahwa rerata kandungan N sedang (0,44%), rerata kandungan P tinggi (11,15 ppm) dan rerata kandungan K rendah (0,28 me/100 g). Rata-rata jumlah curah hujan pada penelitian ini yaitu 78,05 mm/bulan. Hasil penelitian karakteristik tanah gambut pada lahan gambut yang ditanami kelapa sawit yaitu mempunyai pH 4,07, kedalaman tanah 92,2 cm, ketebalan gambut 38,4 cm, tinggi muka air -25,8 cm, tingkat kematangan fibrik/H3 dan hemik/H6, berat volume 0,71 gr/cm3 , kadar abu 55,35 %, dan C-organik 25,89 %.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 30 Aug 2023 02:50
Last Modified: 30 Aug 2023 02:50
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/15103

Actions (login required)

View Item View Item