SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK BAKSO DAGING PUYUH DENGAN PENGGUNAAN JENIS TEPUNG YANG BERBEDA

Risma, Dewi Nur Rahayu and Suharyanto, Suharyanto and Warnoto, Warnoto (2021) SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK BAKSO DAGING PUYUH DENGAN PENGGUNAAN JENIS TEPUNG YANG BERBEDA. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
SKRIPSI Risma Dewi Nur Rahayu ok.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Puyuh jantan merupakan jenis unggas penghasil daging, namun selama ini daging puyuh hanya diolah menjadi beberapa produk olahan diantaranya abon daging puyuh, daging puyuh ungkep, daging puyuh goreng, dan naget puyuh. Oleh sebab itu, perlu diversifikasi daging puyuh menjadi produk olahan lain salah satunya bakso. Setiap jenis daging memiliki sifat fisik dan komposisi kimia yang berbeda, sehingga penggunaan jenis tepung dan perbandingannya juga harus tepat agar memperoleh hasil yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas fisik dan organoleptik bakso daging puyuh yang menggunakan jenis tepung yang berbeda. Penggunaan jenis tepung yang berbeda pada bakso daging puyuh diduga dapat mempengaruhi kualitas fisik dan organoleptik bakso daging puyuh. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2021 bertempat di Laboratorium Peternakan Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dengan 3 ulangan, yaitu bakso menggunakan tepung tapioka 20% (P0), tepung tapioka 14% + tepung sagu 6% (P1), tepung tapioka 14% + tepung jagung 6% (P2), tepung tapioka 14% + tepung talas 6% (P3). Variabel yang diamati adalah sifat fisik berupa pH, kadar air, daya mengikat air dan stabilitas emulsi, dan sifat organoleptik berupa warna, aroma, rasa, tekstur, kekenyalan dan penerimaan umum. Data sifat fisik dianalisis ragam (anova), bila hasil analisis berpengaruh nyata (P<0,05) maka dilakukan uji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dan data organoleptik dianalisis secara deskriptif. Hasil pengujian sifat fisik bakso daging puyuh menunjukkan bahwa penggunaan jenis tepung yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai pH, kadar air dan nilai stabilitas emulsi bakso, tetapi berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap daya mengikat air bakso. Sifat organoleptik mutu hedonik menunjukkan bahwa penggunaan jenis tepung yang berbeda pada bakso daging puyuh berpengaruh terhadap aroma dan kekenyalan bakso, tetapi tidak pada warna, rasa, dan tekstur bakso. Namun, penggunaan tepung jagung (P2) memiliki skor nilai rataan aroma tertinggi. Pada uji hedonik menunjukkan bahwa penggunaan jenis tepung yang berbeda pada bakso daging puyuh berpengaruh nyata terhadap warna dan penerimaan umum bakso, tetapi tidak pada aroma, rasa, tekstur, dan kekenyalan bakso, namun penggunaan tepung jagung (P2) lebih disukai panelis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan jenis tepung yang berbeda berpengaruh terhadap nilai pH, kadar air dan stabilitas emulsi bakso daging puyuh, tetapi tidak berpengaruh terhadap daya mengikat air bakso daging puyuh. Penggunaan tepung tapioka 14% dan tepung jagung 6% menghasilkan bakso daging puyuh dengan nilai stabilitas emulsi paling tinggi dan sangat disukai panelis.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Animal Science
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 30 Aug 2023 04:21
Last Modified: 30 Aug 2023 04:21
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/15133

Actions (login required)

View Item View Item