PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA MEDIA CAMPURAN SUBSOIL, KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DAN SEKAM PADI PADA TAHAP MAIN-NURSERY

Ismail, Ismail and Bilman, W. Simanihuruk and Abimanyu, Dipo Nusantara (2021) PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA MEDIA CAMPURAN SUBSOIL, KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DAN SEKAM PADI PADA TAHAP MAIN-NURSERY. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
Skripsi - Ismail (E1J017073).pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Semakin bertambah luasan perkebunan kelapa sawit di Indonesia membuat kebutuhan bibit juga terus meningkat. Pembibitan kelapa sawit pada umumnya menggunakan tanah lapis atas (topsoil) yang subur dan kaya bahan organik tetapi ketersediaanya terus berkurang. Maka perlu dicari media lain yang tersedia dalam jumlah banyak dan tetap dapat menunjang pertumbuhan bibit kelapa sawit secara baik yaitu dapat menggunakan tanah lapis bawah (subsoil). Tetapi tanah lapis bawah memiliki karakteristik fisik-kimia dan biologi yang buruk. Oleh sebab itu, penggunaan tanah lapis bawah harus diiringi dengan pemberian bahan organik karena merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk membenahi karakteristik dari tanah lapis bawah. Bahan organik tersebut diantaranya adalah kompos tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang jumlah melimpah di perkebunan kelapa sawit dan sekam padi yang jumlahnya juga melimpah pada lokasi penggilingan padi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan komposisi media tanam subsoil, kompos tandan kosong kelapa sawit (TKKS), dan sekam padi yang tepat pada media di tahapan main-nursery. Penelitian ini telah dilaksanakan di Jl. Ciptabaru, Kelurahan Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu pada bulan Juni 2020 – September 2020 pada ketinggian ±10 mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal dengan beberapa media tanam. Terdapat 11 kombinasi perlakuan, yaitu M0 (100% Topsoil), M1 (100% Subsoil), M2 (80% Subsoil + 20% Kompos TKKS), (80% Subsoil + 20% Sekam Padi), M4 (60% Subsoil + 20% Kompos TKKS + 20% Padi), M5 (60% Subsoil + 10% Kompos TKKS + 30% Sekam Padi), M6 (60% Subsoil + 30% Kompos TKKS + 10% Sekam Padi), M7 (60% Subsoil + 40% Kompos TKKS), M8 (60% Subsoil + 40% Sekam Padi), M9 (50% Subsoil + 50% Kompos TKKS), M10 (50% Subsoil + 50% Sekam Padi). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 3 tanaman sehingga terdapat 99 unit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, campuran media tanam yang menghasilkan pertumbuhan bibit kelapa sawit terbaik adalah 50% subsoil + 50% kompos TKKS menghasilkan diameter batang 51.02 mm, total luas daun 8094.71 cm, tingkat kehijauan daun 59.15, bobot kering tajuk 129.38 g, bobot kering akar 27.53 g. dan shoot-root ratio 4.71.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 01 Sep 2023 01:27
Last Modified: 01 Sep 2023 01:27
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/15212

Actions (login required)

View Item View Item