Setti, Suryani Br. Sitorus and Uswatun, Nurjanah and Merakati, Handajaningsih (2021) PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT SEBAGAI SUBSTITUSI KALIUM UNTUK PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN DENGAN WAKTU PEMBERIAN YANG BERBEDA. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Text (Thesis)
SKRIPSI SETTI SITORUS (E1J016114).pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB) |
Abstract
Produksi mentimun di Provinsi Bengkulu mengalami penurunan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) membuktikan bahwa pada tahun 2017 produksi sebesar 8.685 ton dengan luas lahan 1.287 hektar (6,75 ton/ha) kemudian menurun pada tahun 2018 yaitu 7.8289 ton dengan luasan lahan 1.233 hektar (6,35 ton/ha). Karena permintaan pasar yang tinggi sedangkan produksinya menurun, sehingga perlu upaya peningkatan produksi. Salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas tanaman adalah dengan pemupukan. Sebagai sayuran yang dipanen buahnya maka unsur Kalium menjadi input penting bagi mentimun untuk meningkatkan pembentukan buah. Pupuk K bisa diperoleh dari limbah kelapa sawit berupa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang apabila dibakar menghasilkan abu. Abu janjang kelapa sawit (AJKS) memiliki kandungan unsur hara kalium yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai pengganti KCl. Upaya peningkatan produksi tanaman mentimun di Bengkulu ini dapat menggunakan pupuk AJKS mengingat limbah sawit di Bengkulu cukup tinggi. Tujuan dari penelitian adalah menentukan dosis abu janjang kelapa sawit dengan waktu pemberian yang mampu menghasilkan pertumbuhan dan hasil mentimun terbaik, menentukan dosis substitusi abu janjang kelapa sawit yang tepat terhadap mentimun, dan menentukan waktu pemberian abu janjang kelapa sawit yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil mentimun. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan April 2020 sampai bulan Juni 2020. Lokasi penelitian bertempat di Jl. WR. Supratman, Talang Kering, Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu pada ketinggian ± 10 meter diatas permukaan laut. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dengan 2 faktor perlakuan. Faktor I adalah waktu pemberian AJKS yang terdiri dari saat tanam, 10 hari sebelum tanam dan 20 hari sebelum tanam. Faktor II adalah dosis AJKS dan KCl yang terdiri dari 100% KCl,75% AJKS + 25% KCl, 50% AJKS + 50 % KCl, 25% AJKS + 75% KCl, dan 100% AJKS. Setiap level perlakuan dosis KCl, AJKS maupun kombinasi KCl dan AJKS setara dengan 120 kg K per hektar. Percobaan dilakukan di lapangan dengan 3 kali ulangan pada setiap satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara waktu pemberian AJKS dan dosis KCl. Kombinasi dosis AJKS dengan KCl pada penelitian ini tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada pertumbuhan dan hasil mentimun. Hasil ini mengindikasikan bahwa AJKS mampu menggantikan peran KCl sebagai sumber kalium. Waktu aplikasi AJKS 20 hari sebelum tanam mampu meningkatkan bobot buah per petak sampai 2,987 kg/petak.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 01 Sep 2023 01:49 |
Last Modified: | 01 Sep 2023 01:49 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/15218 |
Actions (login required)
View Item |