PENGARUH PEMBERIAN LUMPUR SAWIT YANG DIFERMENTASI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) TERHADAP KECERNAAN LEMAK KASAR RANSUM SAPI POTONG

Afif, Abdul Fattah and Irma, Badarina and Heri, Dwi Putranto (2021) PENGARUH PEMBERIAN LUMPUR SAWIT YANG DIFERMENTASI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) TERHADAP KECERNAAN LEMAK KASAR RANSUM SAPI POTONG. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
SKRIPSI 2021- AFIF ABDUL FATTAH CETAK PDF.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Pakan adalah faktor penting untuk dapat mencapai produksi optimal pada ternak. Dalam kehidupan ternak pakan memiliki peran penting yang mempengaruhi pertumbuhan, kesehatan dan produksi ternak. Permasalahan dalam penyediaan pakan khususnya ternak ruminansia adalah ketersediaan pakan hijauan semakin sulit karena alih fungsi lahan dan fluktuasi musim. Sedangkan permasalahan untuk pakan konsentrat yaitu harganya yang mahal. Oleh sebab itu perlu dicari sumber daya pakan alternatif yang tersedia dalam jumlah banyak, murah dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. Salah satunya sumber daya pakan yang berasal dari limbah pengolahan buah sawit yaitu lumpur sawit atau solid. Limbah kelapa sawit dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak merupakan peluang pengembangan pakan peternakan, dengan terbatasnya lahan kultivasi hijauan pakan dan lahan untuk padang penggembalaan (Utomo dan Widjaja, 2004). Lumpur sawit dapat dihasilkan melalui proses pemerasan buah sawit untuk menghasilkan minyak sawit kasar (CPO). Lumpur sawit dapat dihasilkan dengan beberapa cara, mesin peralatan yang digunakan adalah mesin slurry atau dengan decanter. Decanter dapat menghasilkan lumpur sawit padat meskipun masih mengandung air yang tinggi sekitar 70−80%. Lumpur sawit/solid exdecanter dari segi kualitas nutrisi memiliki kandungan gizi yang cukup baik, dalam lumpur sawit kandungan lemak mencapai 11,57% (Febrina dan Adelina, 2011), Mathius et al. (2005) menyatakan lumpur sawit memiliki kandungan zat gizi protein kasar 11,94%-12,17%, serat kasar 21,15%-29,76%, lemak kasar 10,40%- 19,96%, selulosa 11,42%, hemiselulosa 18,77% dan lignin 36,40%. Dengan tingginya kadar serat kasar (21.15- 29.76%) ataupun fraksi serat (kadar lignin ± 36.40%, selulosa ± 11.42%, hemiselulosa ± 18.77%) pada lumpur sawit merupakan kendala penggunaannya untuk pakan ruminansia (Lekito, 2002). Tingginya kadar serat kasar dan fraksi serat memiliki dampak menurunkan kecernaan pakan. Pemanfaatan lumpur sawit untuk bahan pakan ternak sebaiknya terlebih dahulu dilakukan pengolahan, seperti dengan fermentasi yang bertujuan membantu meningkatkan dan memperbaiki kandungan gizi lumpur sawit. Kadar air lumpur sawit cukup tinggi sehingga memerlukan penanganan yang cepat dan tepat, karena dapat menyebabkan tumbuhnya jamur parasit. Fermentasi menggunakan jamur tiram putih adalah upaya memperbaiki nilai gizi lumpur sawit. Lumpur sawit yang kaya akan bahan organik sangat cocok sebagai substrat proses kultivasi. Jamur P.ostreatus 2 melalui aktivitas enzim ekstraselularnya mampu mengubah unsur biologis lumpur sawit, untuk menjadi pakan bernilai tinggi. Jamur P. ostreatus merupakan jamur pelapuk putih yang dapat merombak lignin, sehingga tidak terlepas dari peran enzim ligninolitik yang dihasilkannya, seperti lakase (Lac), mangan peroksidase (MnP) dan lignin peroksidase (LiP). Kecernaan lemak kasar ternak tiap pakan berbeda hal ini dapat dipengaruhi banyak faktor salah satunya ialah kualitas pakan. Kemampuan kecernaan suatu pakan tertuju pada kualitas zat makanan di dalam pakan oleh karena berpengaruh terhadap perkembangan mikroorganisme. Lemak netral utama jamur tiram putih adalah trigliserida yaitu berkisar 29%. Kadar lemak dalam pakan yang terlalu tinggi atau di atas 5% dari total ransum ternak, akan memberi pengaruh negatif lemak pada kecernaan lemak kasar pakan di dalam rumen. Lemak dapat menimbulkan pengaruh negatif (Palmquist dan Jenkins 1980), yaitu: a) Lemak akan menyelubungi serat pakan sehingga mikroba rumen tidak dapat mendegradasi serat, b) lemak PUFA atau lemak tidak jenuh majemuk memiliki sifat toksik pada bakteri rumen sehingga akan mengalami perubahan populasi mikroba rumen, c) Pengaruh negatif asam lemak pada membran sel akan menghambat aktivitas mikroba rumen, d) Asam lemak rantai panjang akan membentuk komplek dengan kation-kation sehingga ketersediaan kation pada rumen menjadi sedikit yang diduga akan mempengaruhi kondisi pH rumen serta kebutuhan mikroba akan kation. 1.2. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kecernaan lemak kasar ransum sapi potong yang diberi konsentrat lumpur sawit hasil fermentasi jamur tiram putih (P. ostreatus) dan beberapa ransum berbasis dedak padi, solid non fermentasi dan hijauan. 1.3. Hipotesa Pemberian konsentrat lumpur sawit yang telah difermentasi menggunakan jamur tiram putih (P. ostreatus) diharapkan memiliki nilai kecernaan lemak kasar yang tidak berbeda dengan ransum berbasis dedak padi dan hijauan serta lebih baik dari solid non fermentasi

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Animal Science
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 04 Sep 2023 02:04
Last Modified: 04 Sep 2023 02:04
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/15260

Actions (login required)

View Item View Item