RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA HIBRIDA CABAI MERAH TERHADAP BEBERAPA DOSIS PUPUK FOSFOR DI ULTISOL

In, ‘Amul ‘Aufa and Catur, Herison and Eko, Suprijono (2021) RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA HIBRIDA CABAI MERAH TERHADAP BEBERAPA DOSIS PUPUK FOSFOR DI ULTISOL. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
Skripsi In 'Amul 'Aufa (E1J016056).pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi, komponen utama hampir dalam setiap masakan Indonesia dan memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara intensifikasi yaitu penggunaan genotipe hibrida unggul dan cara ekstensifikasi dengan pemanfaatan lahan Ultisol. Tanah ultisol memiliki pH rendah dan miskin akan unsur hara, salah satu nya yaitu ketersediaan pupuk P rendah.Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dengan cara perbaikan genetik yang adaptif dan pemberian pupuk P. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi antara tiga hibrida cabai dan dosis pupuk P, menentukan jenis genotipe hibrida cabai yang memiliki daya hasil tinggi dan beradaptasi baik di Ultisol, menentukan dosis pupuk P yang optimum untuk pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah di Ultisol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2020 sampai dengan Juni 2020 di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma pada ketinggian ±100 Mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dua faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk P yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0, 150, 300 dan 450 kg/ha. Sedangkan faktor kedua adalah hibrida cabai yang terdiri atas 3 taraf yaitu UNIBCHR23, Maxima, dan H39. Dengan demikian diperoleh 12 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan, sehingga didapatkan 36 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara hibrida cabai dan dosis pupuk P pada semua variabel yang diamati. Pertumbuhan vegetatif terbaik dicapai oleh H39 sedangkan hasil terbaik dicapai oleh CHR23 di Ultisol. Dosis pupuk P optimum untuk pertumbuhan adalah 386 kg/ha SP-36 dan hasil belum diperoleh dosis optimum pada dosis 450 kg/ha SP-36 di Ultisol.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 06 Sep 2023 02:06
Last Modified: 06 Sep 2023 02:06
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/15380

Actions (login required)

View Item View Item