PENGARUH PENGGUNAAN SUSU BUBUK AFKIR DALAM RANSUM AYAM PETELUR UMUR 6-14 MINGGU TERHADAP PERFORMA MASA AWAL PRODUKSI

Bagas, Novandika Pratama and Warnoto, Warnoto and Sutriyono, Sutriyono (2021) PENGARUH PENGGUNAAN SUSU BUBUK AFKIR DALAM RANSUM AYAM PETELUR UMUR 6-14 MINGGU TERHADAP PERFORMA MASA AWAL PRODUKSI. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
BagasNovandikaPratama_E1C014113.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

terutama zat nutrisi mikro seperti vitamin, mineral atau asam amino. Pakan tambahan dalam ransum berfungsi untuk melengkapi atau meningkatkan zat nutrisi mikro yang seringkali kandungannya dalam ransum kurang atau tidak sesuai standar. Tujuannya ialah memperbaiki kualitas ransum dan meningkatkan proses pencernaan dan penyerapan zat nutrisi ransum. Zat nutrisi makro pada susu meliputi protein 25,8 %, lemak 0,9 %, laktosa 4,6 %. Kadar zat nutrisi mikro pada susu bubuk afkir sangat komplit, seperti vitamin, mineral dan asam amino. Vitamin yang terdapat di dalam susu bubuk yaitu vitamin A, D, E, K, sedangkan vitamin yang larut di dalam susu yaitu vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin A dan vitamin D. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian susu bubuk afkir dalam ransum ayam petelur umur 6 sampai 14 minggu terhadap performa masa awal produksi. Penggunaan susu bubuk afkir dalam ransum ayam petelur umur 6 sampai 14 minggu diduga dapat memperbaiki performa masa awal produksi. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei s/d Juni 2017 di Commercial Zone and Animal Laboratory (CZAL) Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 10 kali ulangan. Ke empat perlakuan tersebut P0: ransum dengan 0% susu bubuk afkir, P1: ransum dengan 2,5% susu bubuk afkir, P2: ransum dengan 5% susu bubuk afkir dan P3: ransum dengan 7,5% susu bubuk afkir. Variabel yang diamati, konsumsi ransum, berat badan, pertambahan berat badan, umur dewasa kelamin, berat badan dewasa kelamin dan berat telur pertama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan susu bubuk afkir sampai level; 75% tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap variabel yang diamati. Konsumsi ransum berkisar 3822 – 4055 (g/ekor/minggu). Berat badan minggu 20 (gram/ekor) berkisar 1517 – 1593, pertambahan berat badan (g/ekor/minggu) berkisar 217 - 281, umur dewasa kelamin (hari) berkisar antara 132,5 - 134,1, berat badan dewasa kelamin (g/ekor/minggu) berkisar 1471 – 1542 dan berat telur pertama (g/butir) berkisar 48 - 50. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahwa penggunaan susu bubuk afkir dengan level (2,5%, 5%, 7,5%) kedalam ransum ayam petelur umur 6-14 minggu tidak dapat memperbaiki performa masa awal produksi.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Animal Science
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 07 Sep 2023 02:47
Last Modified: 07 Sep 2023 02:47
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/15496

Actions (login required)

View Item View Item