STUDI PEMBUATAN LILIN AROMATERAPI DARI MINYAK ATSIRI JERUK KALAMANSI DENGAN PENGIKAT MINYAK NILAM

Desyanna, Br Sembiring and Devi, Silsia and Syafnil, Syafnil (2021) STUDI PEMBUATAN LILIN AROMATERAPI DARI MINYAK ATSIRI JERUK KALAMANSI DENGAN PENGIKAT MINYAK NILAM. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
DRAF SKRIPSI DESYANNA E1G017058 (Autosaved) FINAL 1.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Aromaterapi adalah cara pengobatan alternatif yang menggunakan uap dari minyak esensial dari berbagai macam tanaman yang bisa dihirup untuk menyembuhkan berbagai macam kondisi. Wewangian (aromaterapi) merupakan produk yang semakin berkembang saat ini, salah satunya dalam bentuk pengharum ruangan. Minyak atsiri dianggap sebagai komponen utama dalam aromaterapi. Minyak atsiri jeruk kalamnsi dapat digunakan dalam pembuatan lilin aromaterapi, namun belum diketahui sifat fisik, aroma kesukaan konsumen dan biaya pokok produksi pembuatan lilin aromaterapi dari minyak atsiri jeruk kalamansi. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yaitu penambahan minyak atsiri jeruk kalamansi dengan konsentrasi 2%, 3%, 4%, 5% dan 6%. Penelitian ini diulang sebanyak 3 kali, sehingga di dapat 15 unit percobaan. Proses pembuatan lilin aromaterapi dimulai dengan pencampuran minyak atsiri jeruk kalamansi dan minyak nilam dengan stearin 90 %, minyak nilam 0,4 g/ produk dan parafin 10% pada kompor yang sudah berisi air panas. Bahan baku stearin dan parafin dimasukkan ke dalam wadah dan dicampurkan sampai merata dengan suhu 50 oC. Setelah itu masukkan minyak atsiri sampai larut. Lilin yang akan dimasukkan kewadah gelas sebanyak 50 g dan di tengahnya ditambahkan sumbu dari benang katun, kemudian didinginkan dengan cara dibiarkan diudara terbuka pada suhu kamar sampai lilin yang dimasukkan kewadah mengeras. Lilin yang sudah jadi memiliki tinggi 4 cm, diameter 4,5 cm dan jarak ujung lilin ke sumbu 2 cm. Parameter yang diamati pada lilin aromaterapi meliputi kesukaan warna, titik leleh, kekerasan, daya tahan pembakaran, tekstur dan overall. Data dianalisis dengan menggunakan ANOVA taraf 5% dan dilanjutkan dengan DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna lilin yang disukai panelis adalah 10 R 6/16, yang berasal dari penambahan 1 g pewarna. Nilai kekerasan lilin aromaterapi 10,33 mm/g/s sampai 9,56 mm/g/s, nilai titik leleh 57,330 C sampai 56,330 C. Daya tahan pembakaran lilin adalah 611 menit sampai 605 menit. Aroma dan uji secara keseluruhan yang paling disukai panelis adalah lilin aromaterapi dengan penambahan minyak atsiri jeruk kalamansi 6%. Konsentrasi minyak atsiri jeruk kalamansi berpengaruh nyata terhadap waktu bakar, warna vi aroma dan overall, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap titik leleh, tekstur dan kekerasan. Lilin yang paling disukai panelis adalah lilin yang dibuat dengan penambahan minyak atisri jeruk kalamansi 6%. Biaya pokok produksi untuk lilin aromaterapi ini adalah Rp 10.436,- / buah.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Industrial Technology of Agriculture
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 07 Sep 2023 06:32
Last Modified: 07 Sep 2023 06:32
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/15536

Actions (login required)

View Item View Item