KEDUDUKAN PERKAWINAN DALAM MENENTUKAN KUALIFIKASI PROSESI KEMATIAN SAUR MATUA MENURUT HUKUM ADAT BATAK TOBA

Devi, Permatasari Marpaung and Andry, Harijanto Hartiman and Jonny, Simamora (2021) KEDUDUKAN PERKAWINAN DALAM MENENTUKAN KUALIFIKASI PROSESI KEMATIAN SAUR MATUA MENURUT HUKUM ADAT BATAK TOBA. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
Skripsi Devi Permatasari Marpaung.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU LGPL (Software).

Download (5MB)

Abstract

Kedudukan Perkawinan dalam adat Batak Toba sangatlah penting, perkawinan dalam Adat batak Toba adalah perkawinan jujur, ketika perkawinan tidak dilakukan secara jujur, maka perkawinan tersebut tidak sah, dan isteri tidak dianggap dalam Adat Batak, hal itu sangat berpengaruh dalam setiap kegiatan Adat Batak. Bahkan dalam kematian pun perkawinan tetap dipertanyakan, seperti perkawinan dari yang meninggal, pekawinan anak-anak dari yang meninggal, karena hal tersebut akan sangat berpengaruh dalam menentukan kulifikasi prosesi kematian. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk menjelaskan dan menggambarkan kedudukan perkawinan dalam menentukan kualifikasi prosesi kematian saur matua (telah menikahkan semua anaknya) menurut hukum adat Batak Toba. (2) Untuk menjelaskan dan menggambarkan kedudukan keluarga mertua dalam upacara kematian saur matua (telah menikahkan semua anaknya) menurut hukum adat Batak Toba, dan (3) Untuk menjelaskan dan menetapkan upaya yang harus dilakukan sehingga kematian dapat disebut sebagai kematian saur matua (telah menikahkan anaknya) menurut hukum adat Batak Toba. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif. Bahan-bahan hukum primer terdiri dari undang-undang, bahan hukum sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi, buku-buku teks, kamus-kamus hukum jurnal-jurnal hukum dan komentar-komentar atas putusan pengadilan yang berkaitan dengan penelitian ini. Metod analisis bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu cara menganalisa isi bahan hukum dan keabsahan bahan hukum yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan, sehingga diperoleh gambaran suatu peristiwa dalam masyarakat, hasil dari penelitian ini adalah (1) Bahwa untuk melakukan upacara adat apapun yang melaksanakan adat atau mengikuti kegiatan adat harus yang telah kawin jujur, karena ketika tidak perkawinan jujur maka tidak dapat berperan dalam upacara adat, karena dalam Batak masih dianggap sendiri, tidak aas nama keluarga, (2) Dalam menentukan status kematian seseorang, perlu nya diketahui latar belakang perkawinan dari yang meninggal ataupun anak dari yang meninggal, agar dapat menentukan kualifikasi prosesi kematian, dan (3) Adanya upaya yang dilakukan agar filosofi orang Batak boleh tergenapi. Kata Kunci : Perkawinan, Prosesi Kematian, Hukum Adat, Batak Toba.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Department of Law Science
Depositing User: irma rohayu
Date Deposited: 11 Sep 2023 03:16
Last Modified: 11 Sep 2023 03:16
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/15655

Actions (login required)

View Item View Item