KEJAHATAN HOMOSEKSUAL TERHADAP ANAK DI PROVINSI BENGKULU DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

M., BAYU MASIFA ASBEI and Sirman, Dahwal and M., Darudin (2020) KEJAHATAN HOMOSEKSUAL TERHADAP ANAK DI PROVINSI BENGKULU DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (tesis)
Tesis.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Perilaku kejahatan homoseksual pada anak di provinsi Bengkulu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dilihat dari berbagai agama yang resmi diakui oleh negara, perilaku homoseksual termasuk perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, dan Islam mengutuk perbuatan semacam itu. Dari latar belakang permasalahan tersebut, permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan : (1) Apa faktor penyebab terjadinya kejahatan homoseksual pada anak di provinsi Bengkulu. (2) Sanksi pidana seperti apakah yang dapat dijatuhkan pada pelaku kejahatan homoseksual pada anak ditinjau dari Hukum Islam. Untuk menjawab permasalahan tersebut dengan metode penelitian yuridis empiris. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer, dan data sekunder. Pengolahan data dilakukan dengan metode editing, kemudian dilakukan analisis kualitatif menggunakan metode induktif-deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terjadinya kejahatan homoseksual pada anak disebabkan oleh faktor : lingkungan sosial, pornografi, dan kurangnya komunikasi keluarga. (2) Ada tiga pendapat para ulama fiqih dalam menetapkan sanksi pidana yang dapat dijatuhkan pada pelaku homoseksual : Pendapat pertama, menyatakan para pelaku homoseks dihukum bunuh, Pendapat kedua, menetapkan bahwa pelaku homoseksual dijatuhi hukuman sebagaimana hukuman zina. Jika ia seorang bikr (jejaka) maka hukumannya didera dan diasingkan dari negerinya. Sedangkan yang muhsan (pernah kawin), dihukum rajam. Pendapat ketiga, menetapkan bahwa pelaku homoseksual harus diberi sanksi hukum berupa ta’zir, yaitu sejenis hukuman yang bertujuan edukatif dan preventif, yang berat-ringannya ditetapkan oleh hakim. Sanksi pidana Islam ini lebih berat dari hukum positif, sehingga dapat membuat efek jera, serta menekan angka kejahatan seksual pada anak. Kata Kunci : Homoseksual, Anak, Hukum Islam

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Department of Law Science
Depositing User: irma rohayu
Date Deposited: 27 Sep 2023 04:06
Last Modified: 27 Sep 2023 04:06
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/16434

Actions (login required)

View Item View Item