ANALISIS KEDUDUKAN HAK WARIS ANAK YANG LAHIR DARI HASIL BAYI TABUNG DALAM HUKUM ISLAM

DESI, APRIYANTI and Subanrio, Subanrio and M. Darudin, M. Darudin (2022) ANALISIS KEDUDUKAN HAK WARIS ANAK YANG LAHIR DARI HASIL BAYI TABUNG DALAM HUKUM ISLAM. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
SKRIPSI - DESI APRIYANTI.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
SKRIPSI - DESI APRIYANTI.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Berdasarkan Pasal 42 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, (UUP), “Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah”. Apabila persyaratan itu dipenuhi maka baik secara yuridis maupun secara biologis genetika anak (bayi tabung) itu mempunyai kedudukan sebagai anak sah dari pasangan suami isteri. Diantara mereka ada hubungan nasab, hubungan waris mewaris dan hak perwalian dari orang tuanya dalam nikah nanti. Di dalam hukum islam masalah nasab, waris dan perwalian merupakan masalah penting karena hal itu menyangkut martabat manusia. Adapun Identifikasi Masalah pada penelitian ini yaitu; (1) Bagaimana kedudukan anak dari hasil bayi tabung dalam suatu ikatan perkawinan menurut hukum islam, (2) Bagaimana hak kewarisan anak dari hasil bayi tabung menurut hukum islam. Metode penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian hukum yuridis normative, dan pada Penelitian ini menggunakan Pendekatan Perundang-Undangan (Statute Approach) serta enis dan sumber-sumber bahan penelitian ini berupa bahan-bahan hukum yang terdiri Bahan hukum primer, Bahan hukum sekunder, Bahan hukum tersier. Hasil Penelitian bahwa; (1). Kedudukan anak dari hasil bayi tabung dalam suatu ikatan perkawinan menurut hukum islam, bahwa bayi tabung dengan sperma dan ovum yang diambil dari pasangan suami-isteri yang sah dibenarkan oleh Islam, selama mereka dalam ikatan perkawinan yang sah. Mengenai status anak dari hasil bayi tabung dengan sperma dan ovum dari orang lain tanpa perkawinan yang sah atau bayi tabung dari pasangan suami istri yang dititipkan di rahim perempuan lain menurut hukum Islam adalah tidak sah dan statusnya hukum sama dengan haram. (2). Hak kewarisan anak dari bayi tabung menurut hukum islam, bahwa anak hasil dari bayi tabung yang berstatus sebagai anak sah menurut Hukum Islam akan memperoleh hak waris dari kedua orang tuanya. Sedangkan anak hasil bayi tabung yang berstatus sebagai anak tidak sah menurut Hukum Islam tidak mendapat waris dari orang tuanya (ayah yuridis) karena ia hanya mempunyai hubungan keperdataan dengan ibunya dan keluarga ibunya saja. Kata Kunci; Kedudukan, Hak Waris Bayi Tabung, Hukum Islam

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Department of Law Science
Depositing User: irma rohayu
Date Deposited: 03 Oct 2023 08:55
Last Modified: 03 Oct 2023 08:55
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/16601

Actions (login required)

View Item View Item