KEANEKARAGAMAN SERANGGA PADA AREAL TUMBUHAN BIDURI (Calotropis gigantea) DI KAWASAN PESISIR PANTAI PANJANG KOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

Epiphani, Khrisnawati Situmorang and Enggar, Apriyanto and Saprinurdin, Saprinurdin (2020) KEANEKARAGAMAN SERANGGA PADA AREAL TUMBUHAN BIDURI (Calotropis gigantea) DI KAWASAN PESISIR PANTAI PANJANG KOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
EPIPHANI-KHRISNAWATI-SITUMORANG-E1B012085-SKRIPSI-PDF.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (7MB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – November 2018 pada areal tumbuhan biduri di kawasan pesisir pantai panjang Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu. Serangga yang terkoleksi dengan teknik Pitfall trap dan Hand picking yang didapat dilapangan kemudian dideterminasi menggunakan bantuan lup, pinset, mikroskop dan buku kunci determinasi serangga Borror et al., (1992) dan Siwi (1991) serta studi literatur dari berbagai sumber. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan jumlah spesies serangga yang terkoleksi pada areal tumbuhan biduri dengan kondisi rapat dan kurang rapat di Pesisir Pantai Panjang Pota Bengkulu Provinsi Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-eksploratif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode Pitfall trap (perangkap jebak) dan Hand picking (pengumpulan secara langsung) dengan peletakan perangkap secara purposive sampling, dimana penetapan titik-titik pengambilan sampel dengan sengaja diletakkan dibawah tumbuhan biduri dengan kriteria tepat didekat tumbuhan, diantara tumbuhan bawah. Lokasi penelitian disusun oleh kelompok tumbuhan biduri dengan kondisi rapat dan kurang rapat. Pada kondisi rapat jumlah spesies serangga yang ditemukan lebih banyak dibandingkan dengan kondisi kurang rapat. Pada habitat rapat ditemukan 30 spesies serangga yaitu : Xylocopa latipes, Bryodemella tuberculata, Sciapus pallens, Chrysosoma leucopogon, Monarch caterpillar, Siphanta acuta, Lasioglossum lanarium, Vespa velutina, Psednura pedestris, Dysdescus cingulatus, Monomorium pharaonis, Aphis nerii, Hypolimnas misippus, Ochetellus glaber, Utetheisa pulchella, Anoplocnemis phasiana, Orthetrum sabina, Bagheera kiplingi, Schistocerca pallens, Argiope keyserlingi, Riptortus linearis F, Gonomyia dentata, Cletomorpha simulans, Melanoplus femurrubrum, Acheta domesticus, Chrysomya megacephala, Amata huebneri, Oxyopes salticus, Acrida cinerea dan Spesies x. Dengan jumlah tumbuhan biduri 81 individu, terdapat jenis tumbuhan lain seperti Gletang (Tridax procumbens), Katang-katang (Ipomoea pes-caprae), Wedelia (Sphagneticola trilobata), Jarong (Achyranthes aspera), Cassia (Senna obtusifolia), Kelor (Moringa stenopetala), Teki lading (Cyperus rotundus), Sembung rambat (Mikania micrantha), Rambusa (Passiflora foetida), Ara sungsang (Asystasia gangetica), Rumput mutiara (Hedyotis verticillata). Kondisi lantai (land cover) Pada kondisi kurang rapat ditemukan 26 spesies serangga yaitu : Xylocopa latipes, Episyrphus balteatus, Saropogon n. spp, Sciapus pallens, Chrysosoma leucopogon, Monarch caterpillar, Siphanta acuta, Blaptica dubia, Sarcophaga carnaria, Dysdescus cingulatus, Myrmecia nigrocincta, Monomorium pharaonis, Aphis nerii, Hypolimnas misippus, Phyllobius virideaeris, Utetheisa pulchella, Camponotus pennsylvanicus, Orthetrum sabina, Bagheera kiplingi, Hermetia illucens, Schistocerca pallens, Riptortus linearis F, Gonomyia dentata, Cletomorpha simulans, Chrysomya megacephala dan Amata huebneri. Dengan jumlah tumbuhan biduri 67 individu dan tumbuhan bawah antara lain Ketul (Bidens pilosa), Calincing (Oxallis Barrelieri), Wedelia (Sphagneticola Trilobata), Katang-katang (Ipomoea pes�caprae), Jarong (Achyranthes aspera), Rumput bambu (Lophatherum gracile brongn), Sembung rambat (Mikania micrantha). Keanekaragaman serangga pada kondisi rapat menggunakan Indeks Shannon-Wiener sebesar 1,1378, kemerataan spesies (E) sebesar 0,0397 dan Indeks Simpson (D) sebesar 0,5022. Keanekaragaman serangga pada kondisi kurang rapat menggunakan Indeks Shannon�Wiener sebesar 1,7126, Kemerataan (E) sebesar 0,0634 dan Indeks Simpson (D) sebesar 0,2928. Keanekaragaman jenis serangga pada kondisi rapat dan kurang rapat tergolong kategori sedang, sedangkan kemerataan pada pada kondisi kurang rapat lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi rapat yang artinya penyebaran spesies pada kondisi kurang rapat lebih baik dibandingkan dengan kondisi rapat dan terdapatnya dominansi spesies pada kondisi rapat dan kurang rapat.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 06 Oct 2023 01:24
Last Modified: 06 Oct 2023 01:24
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/16681

Actions (login required)

View Item View Item