PENGARUH METODE EKSTRAKSI DAN WAKTU EKSTRAKSI TERHADAP RENDEMEN DAN KARAKTERISTIK PEKTIN KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus costaricensis)

Magrisa, Febreini and Devi, Silsia and Laili, Susanti (2020) PENGARUH METODE EKSTRAKSI DAN WAKTU EKSTRAKSI TERHADAP RENDEMEN DAN KARAKTERISTIK PEKTIN KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus costaricensis). Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (thesis)
SKRIPSI MAGRISA.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Pektin dalam industri makanan digunakan sebagai bahan pembentuk gel (gelling agent), pengental, dan stabilizer pada berbagai produk seperti selai, jeli, produk-produk susu, permen, produk buah-buahan kemasan, jus, dan es krim sebagai penstabil. Pektin juga berfungsi untuk memperbaiki tekstur makanan olahan, selain itu pektin mempunyai peranan penting dalam menurunkan kadar kolesterol total. Buah naga saat ini telah populer dikalangan masyarakat karena selain daging buah naga yang segar dapat dikonsumsi secara langsung dapat juga dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk. Sedangkan kulit buah naga belum banyak dimanfaatkan menjadi produk olahan yang mempunyai mempunyai nilai ekonomi dan hanya dijadikan limbah karena ketidaktahuan masyarakat akan kandungan dari kulit buah naga. Kulit buah naga memiliki berat 30-35% dari berat total buah naga. Menurut Taiwan Food Industry Develop & research Autorities (2005) pektin yang terkandung dalam kulit buah naga merah sebesar 10,79 %. Pemisahan pektin dapat dilakukan dengan cara ekstraksi. Proses ekstraksi merupakan proses pemisahan bahan padat ataupun bahan cair dengan menggunakan bantuan pelarut. Metode yang digunakan dalam ekstraksi pektin sangat beragam, yaitu metode MAE (Microwave Assisted Extraction), konvensional, ultrasonik dan lain-lain. Metode konvensional adalah metode yang sangat lazim digunakan. Metode ini mengekstraksi dengan bantuan pelarut. Pemilihan ekstraksi menggunakan metode konvensional dan penggunaan suhu tinggi menyebabkan kualitas pektin menurun. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya modifikasi porses ekstraksi untuk memperoleh rendemen yang lebih banyak lagi dengan memaanfaatkan gelombang ultrasonik pada proses esktraksi pektin. Metode ultrasonik adalah metode yang menggunakan gelombang ultrasonik yaitu gelombang akustik dengan frekuensi lebih besar dari 16-20 kHz. Bahan utama dalam penelitian ini yaitu kulit buah naga merah (Hylocereus costaricensis) dan pelarut asam oksalat 0,05 N serta bahan kimia yang digunakan untuk analisis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap, terdiri dari dua faktor yaitu metode ekstraksi ( konvensional dan ultrasonik) dan waktu ekstraksi (15,30, 60 dan 90 menit). Data yang didapat dianalisis dengan metode ANOVA dan Uji DMRT menggunakan aplikasi SPSS 24. iii Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan metode ekstraksi dan waktu ekstraksi memberi pengaruh nyata terhadap rendemen pektin kulit buah naga merah. Rendemen yang dihasilkan, yaitu 1,46%-13,57%. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya kenaikan rendemen pada waktu 60 menit, berbeda dengan 15,30 dan 90. Perlakuan selanjutnya yaitu perbedaan metode ekstraksi, berdasarkan penelitian diperoleh hasil metode ultrasonik lebih cepat mengekstraksi bahan dibuktikan dengan rendemen yang diperoleh pada waktu 15 dan 30 menit lebih banyak dibandingkan metode konvensional.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Industrial Technology of Agriculture
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 09 Oct 2023 07:14
Last Modified: 09 Oct 2023 07:14
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/16822

Actions (login required)

View Item View Item