PERUBAHAN RANGKAIAN UPACARA PERKAWINAN ADAT DAERAH KAUR UTARA

Harya Susanto , Lekap and Hasan , Pribadi and Sri , Hartati (2011) PERUBAHAN RANGKAIAN UPACARA PERKAWINAN ADAT DAERAH KAUR UTARA. Undergraduated thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIB.

[img] Text
SKRIPSI LEKAP HARYA S.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (451kB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendiskripsikan perubahan rangkaian upacara adat daerah Kaur Utara, Kabupaten Kaur. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan analisis diskriptif. Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan teori struktural fungsional. Setelah di dapat data 10 orang informan yang mengetahui tentang perubahan rangkaian upacara perkawinan adat Kaur Utara, maka telah terjadi perubahan pada upacara sebelum perkawinan yang meliputi perubahan cara bertunangan, perubahan cara berasan, perubahan cara menunggalkan adik sanak, perubahan cara bejeghum, perubahan pengujung menjadi pemasangan tenda, pengurangan jumlah lemang, perubahan antusiasme generasi muda dalam acara masak buak dan masak juada, penghilangan proses berarak, perubahan acara bimbang adat menjadi organ tunggal. Perubahan upacara saat perkawinan meliputi : perubahan cara makan dengan sistem beghantae menjadi cara makan dengan sistem makan prancis (makan keliling), penghilangan prosesi acara salah rete. Perubahan rangkaian upacara setelah perkawinan meliputi :perubahan acara nundung malaikat menjadi pembubaran panitia, penghilangan prosesi beghulang. Perubahan rangkaian upacara perkawinan adat Kaur Utara sangat sejalan dengan sebagian besar asumsi teori struktural fungsional yang dikemukakan oleh Parson yang mempunyai tujuh asumsi dasar tentang teori struktural fungsional. Secara garis besar struktural fungsional yaitu masyarakat berada dalam satu sistem yang menyatu dalam keseimbangan, perubahanperubahan yang terjadi dalam masyarakat menyebabkan terjadi perubahan bentuk lain. Teori ini menekankan keteraturan artinya dalam proses perubahan sosial masyarakat masih berada pada tahap keseimbangan dan mengabaikan konflik. Hal ini sejalan dengan perubahan rangkaian upacara perkawinan adat Kaur Utara yang mana bentuk-bentuk perubahannya masih berada pada tahapan yang mengacu pada keseimbangan. Kalau ada kekeliruan-kekeliruan pada perubahan di dalam masyarakat masih bisa diselesaikan secara musyawarah.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Faculty of Social & Politics Science > Department of Sociology
Depositing User: 012 Adek Adek
Date Deposited: 19 Nov 2013 12:58
Last Modified: 19 Nov 2013 12:58
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/1728

Actions (login required)

View Item View Item