KATO SAIYO UNDING SEPAKAT: UPAYA MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS DAN TRASPARANSI PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA

Kamilah, Rahma Tul and Fahruzzaman, Fahruzzaman and Robinson, Robinson (2022) KATO SAIYO UNDING SEPAKAT: UPAYA MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS DAN TRASPARANSI PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
SKRIPSI- RAHMA TUL KAMILAH (C1C018023).pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (8MB)

Abstract

Dengan adanya undang-undang tentang desa yang merupakan penguatan dari status desa sebagai pemerintahan masyarakat sekaligus sebagai basis untuk memajukan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dan itulah alasan dikeluarkannya kebijakan dibentuknya Alokasi Dana Desa (ADD) sebagai perwujudan dari desentralisasi keuangan menuju desa yang mandiri. Dalam pasal 2 Permendagri Nomor 113 tahun 2014 mengenai asas pengelolaan keuangan daerah membahas tentang keuangan desa yang harus dikelola berdasarkan asas asas keterbukaan atau transparan, akuntabel, partisipatif dan juga dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Hal ini menunjukan prinsip akuntansi yakni akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dan pengalokasian keuangan publik tidak hanya menjadi keharusan untuk pemerintah pusat saja, pemerintahan daerah dan desa juga wajib melaksanakan akuntabilitas dan transparansi tersebut. Dalam penelitian ini penulis mengangkat kearifan lokal yang berupa jargon budaya yang ada di Desa Tunggang Kabupaten Mukomuko yang menjadi landasan masyarakat desa untuk bermasyarakat. Jargon budaya itu adalah Kato Saiyo Unding Sepakat yang berarti segala bentuk keputusan bersama diambil dengan cara bapekat atau dengan melakukan musyawarah. Lalu kearifan lokal tersebut dihubungkan dengan akuntabilitas dan trasparansi pengelolaan Alokasi Dana Desa yang dilakukan oleh pemerintahan desa dan problematika yang dihadapi para perangkat desa adalah kurangnya kepercayaan publik terhadap pengelolaan yang mereka lakukan, di karenakan tidak semua lapisan masyarakat memiliki keingintahuan dan juga mampu memahami pengelolaan alokasi dana desa yang dilakukan oleh pemerintahan di Desa Tunggang. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode pendekatan etnografi yang merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan membangun struktur sosial dan budaya suatu masyarakat guna mempelajari, mengamati tingkat sosial masyarakat daerah, baik dipandang dari segi agama ataupun karakter. Oleh karena itu, hasil penelitian ini merupakan deskripsi dan uraian mengenai objek penelitian yang berupa bagaimana implementasi dan peran dari kearifan lokal yang berupa jargon budaya Kato saiyo unding sepakat dalam mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan alokasi dana desa di Desa Tunggang Kecamatan Pondok Suguh. Sebagai penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi penulismelakukan proses pemilihan informan tidak pada besaran akan tetapi berdasarkan pada kedalaman informasi yang akan diperoleh yakni dengan memilih orang orang yang memiliki pengetahuan yang cukup mengenai permasalahan yang ada di dalam penelitian. Akuntabilitas dan transparansi pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Tunggang telah berjalan dengan baik dan telah sesuai dengan prinsip good governance, hal ini dapat dilihat dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawabannya. Pengelolaan ADD pada tahap perencanaan telah menerapkan prinsip partisipasi masyarakat hal ini dibuktikan dengan adanya Musdus yang menampung aspirasi masyarakat dan selanjutnya apabila telah didapatkan sebuah kesepakatan maka tugas BPD yang menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintahan desa melalui musyawarah desa, dalam proses musyawarah pemerintah desa sangat terbuka untuk menerima usulan-usulan dari masyarakat untuk pembangunan di desa dan juga melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa. Nilai kearifan lokal Kato saiyo unding sepakat dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan ADD karena jika semangat bermusyawarah masyarakat tinggi atau partisipasi masyarakat tinggi hal ini juga akan memacu pemerintahan desa selaku pengelola keuangan desa untuk melaksanakan akuntabilitas dan transparansi dengan baik, tidak hanya itu keberadaan Kato saiyo unding sepakat juga merupakan pengerat hubungan antara pemerintahan desa dan masyarakat sehingga akan terbentuk komunikasi secara vertikal dari atasan ke bawahan atau sebaliknya, bentuk komunikasi inilah yang akan membentuk hubungan yang baik dan penuh kekeluargaan, pemerintah desa dan masyarakat duduk bersama yang mengandung makna bahwa mufakat ini bukan hanya sekedar silaturahmi antara pemerintah desa dengan masyarakatnya akan tetapi hal ini menunjukan bahwa pemerintah dan masyarakat harus bisa bersinergi dan menjadi mitra dalam segala bidang.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Depositing User: 56 nanik rahmawati
Date Deposited: 19 Apr 2024 07:41
Last Modified: 19 Apr 2024 07:41
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/17742

Actions (login required)

View Item View Item