Rezkiansyah, Arby and Roosemarina, A Rambe and Ratu, Eva Febriani (2022) EFISIENSI BELANJA PEMERINTAH DALAM MENAIKKAN PERSENTASE PENDUDUK TIDAK MISKIN PROVINSI DI INDONESIA: STUDI KOMPARASI SEBELUM DAN SAAT PANDEMI COVID-19. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Archive (Thesis)
Arby R (Skripsi CD)_compressed.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (1MB) |
Abstract
Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak lintas sektoral, menimbulkan ketidakpastian dan resesi ekonomi. Akibat dampak ini pemerintah mengambil kebijakan dalam mengurangi mobilitas masyarakat dengan penerapan kebijakan social distancing hingga lockdown agar risiko persebaran virus dapat minimalisir. Tetapi upaya inilah yang membuat masyarakat tidak dapat melakukan produksi sehingga ekonomi mengalami kontraksi dan menyebabkan pendapatan rendah. Kondisi ekonomi Indonesia yang terhambat terus menerus telah menyebabkan penduduk miskin meningkat. Maka dari itu sesuai dengan instruksi Presiden nomor 4 tahun 2020, pemerintah Indonesia menginstruksikan kepada pemerintah daerah untuk memfokuskan kembali kegiatan belanja, realokasi APBD dan penyesuaian untuk menghadapi Covid-19. Sehingga untuk memahami seberapa baik manfaat yang masyarakat terima dari belanja pemerintah sudah seharusnya di evaluasi, seberapa efisien belanja tersebut. Sejalan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk (1) mengukur efisiensi relatif belanja seluruh pemerintah daerah provinsi di Indonesia dalam menaikkan persentase penduduk tidak miskin, dan (2) membandingkan efisiensi relatif belanja seluruh pemerintah daerah provinsi di Indonesia dalam menaikkan persentase penduduk tidak miskin sebelum dan saat Pandemi Covid-19. Pengukuran efisiensi relatif dilakukan dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA), dengan output oriented berdasarkan variable return to scale. Variabel input dalam penelitian ini yaitu belanja fungsi perlindungan sosial, kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Variabel output dalam penelitian ini ialah persentase penduduk yang tidak miskin. Objek penelitian ialah 34 Provinsi di Indonesia pada tahun 2019-2020. Data diperoleh menggunakan data sekunder dari website resmi BPS (Badan Pusat Statistik) dan website resmi Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2019, provinsi yang efisien hanya 7 provinsi, Sedangkan pada tahun 2020, provinsi yang efisien berkurang yaitu hanya 6 provinsi dengan 2 diantaranya adalah provinsi yang tidak efisien sebelum pandemi covid 19 yakni provinsi Bengkulu dan Nusa Tenggara Timur. Adapun provinsi yang selalu efisien baik sebelum dan saat pandemi covid-19 yaitu provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali dan Banten. Dalam usaha untuk meningkatkan efisiensi, maka provinsi yang inefisien dapat segera melakukan perbaikan dengan meningkatkan output seperti peernya masing masing. Selain itu, provinsi yang efisien harus tetap perlu meningktakan serta mempertahankan kinerjanya dalam mengelola belanja, agar efisiensi tetap terjaga.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Economy > Department of Development Economics |
Depositing User: | 56 nanik rahmawati |
Date Deposited: | 22 Mar 2024 08:35 |
Last Modified: | 22 Mar 2024 08:35 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/17791 |
Actions (login required)
View Item |