Jefdi, Karosekali and Hesti, Pujiwati and Anandyawati, Anandyawati (2022) PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI HITAM DETAM 4 PADA PERBEDAAN DOSIS DOLOMIT DAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DI LAHAN RAWA. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Archive (Thesis)
Skripsi Jefdi Karosekali.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB) |
Abstract
Kedelai hitam merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat dibutuhkan di Indonesia. Di Indonesia kedelai hitam merupakan salah satu tanaman pangan penting karena memiliki nilai gizi yang tinggi dan merupakan bahan pokok pembuatan kecap. Penggunaan dolomit dan kompos tandan kosong kelapa sawit dapat meningkatkan produksi kedelai hitam dalam memenuhi permintaan masyarakat dan industri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan interaksi antara dolomit dan TKKS, menentukan dosis optimum dolomit, dan menentukan dosis optimum kompos TKKS terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai hitam. Penelitian ini dilaksanakan di lahan rawa Lahan Percobaan Agronomi dan Laboratorium Ilmu Tanah Universitas Bengkulu, Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu pada tanggal 28 Desember 2021 hingga 30 Maret 2022. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor, faktor pertama terdiri dari 4 taraf dosis dolomit yaitu 0 x Aldd; 0,5 x Aldd; 1 x Aldd. 1,5 x Aldd dan faktor kedua terdiri dari 4 taraf kompos TKKS yaitu 0 ton/Ha; 10 ton/Ha; 20 ton/Ha; 30 ton/Ha. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 48 unit percobaan berupa petak ukuran 1,8 m x 1,2 m. Setiap unit percobaan ditanami 24 tanaman dengan jarak tanam 30 cm x 30 cm dan terdapat 5 tanaman sampel setiap unit percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi antara dolomit dosis 1,5 x Aldd dan TKKS dosis 30 ton/ha merupakan interaksi terbaik yang menghasilkan jumlah polong bernas terbanyak diantara perlakuan lainnya yang menghasilkan jumlah polong paling banyak 109,407 polong per tanaman, sedangkan pemberian dolomit berbeda nyata pada variabel jumlah polong dengan pemberian dosis maksimum 1,5 x Aldd menghasilkan jumlah polong paling banyak 95,79 polong per tanaman, dan pemberian kompos TKKS berbeda nyata pada variabel jumlah polong dengan pemberian dosis maksimum sebanyak 30 ton/Ha menghasilkan jumlah polong paling banyak 95,79 polong pertanaman dan variabel bobot biji perpetak dengan dosis maksimum 30 ton/Ha menghasilkan bobot biji paling banyak 492,23 gram perpetak
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 28 May 2024 02:48 |
Last Modified: | 28 May 2024 02:48 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/18157 |
Actions (login required)
View Item |