Arjuna, Paksi Nugraha and Ardilafiza, Ardilafiza and Amancik, Amancik (2023) EFEKTIVITAS PENERAPAN SANKSI ADMINSTRASI OLEH BPOM TERHADAP PELANGGARAN PEREDERAN OBAT KERAS PADA APOTEK DI KOTA BENGKULU. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Text (Thesis)
SKRIPSI ARJUNA PAKSI NUGRAHA - Arjuna Paksi Nugraha.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB) |
Abstract
Berdasarkan Permenkes RI Nomor 949/Menkes/Per/VI/2000 Obat Keras ditandi dengan lingkaran bulat berwarna merah dan garis tepi berwarna hitam serta huruf K yang menyentuh garis tepi. Obat keras sendiri hanya bisa didapatkan dengan menyertakan resep dokter pada saat pembelian. Sebagai bentuk pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan yang ada di masyarakat Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 kemudian membentuk Badan Pengawasan Obat dan Makanan selaku lembaga pemerintah non kementerian yang memiliki tugas, fungsi dan wewenang di bidang pengawasan obat dan makanan. Tugas mengenai pengawasan peredaran obat yang dilakukan oleh BPOM dimuat dalam Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan dibagi menjadi 2, yaitu pengawasan sebelum beredar dan pengawasan selama beredar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis perana BPOM Bengkulu dalam penegakan hukum terkait peredaran obat keras, dan mengetahui efektivitas dari penegakan hukum tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris dengan pendekatan penelitian yuridis sosiologis yang kemudian dianalisis secara yuridis kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Peranan BPOM Kota Bengkulu dalam hal pengawasan peredaran obat keras di wilayah Kota Bengkulu saat ini telah berjalan, namun belum berlangsung secara maksimal, dan BPOM Bengkulu juga telah memberikan surat peringatan kepada apotek yang melanggar. Efektivitas sanksi yang diberikan saat ini belum berjalan dengan sebagaimana mestinya, Hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu, rendahnya tingkat kesadaran hukum dan pengetahuan mengenai penggolongan jenis obat oleh masyrakat, keterbatasan sumber daya manusia pada BPOM Bengkulu yang mempengaruhi rendahnya pencapaian target pengawasan dan pemeriksaan, serta lemahnya penegakkan hukum yang dilakukan. Kata Kunci : BPOM, Peredaran, Obat Keras, Efektivitas, Sanksi Administrasi
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science |
Depositing User: | irma rohayu |
Date Deposited: | 26 Jun 2024 03:43 |
Last Modified: | 26 Jun 2024 03:43 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/18581 |
Actions (login required)
View Item |