Ritual “Maanta Tando”Dalam Perspektif Interaksionisme Simbolik (Studi Kasus Pernikahan Adat Suku Jambak di Minangkabau)

Abelia, Okriva and Heni, Nopianti and Ika, Pasca Himawati (2022) Ritual “Maanta Tando”Dalam Perspektif Interaksionisme Simbolik (Studi Kasus Pernikahan Adat Suku Jambak di Minangkabau). Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
SKRIPSI OKRIVA ABELIA D1F017068 “RITUAL MAANTA TANDO”.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dari ritual “Maanta Tando” dalam pernikahan suku Jambak di Minangkabau, yaitu di desa Teluk Embun, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Ritual “Maanta Tando” adalah salah satu prosesi atau ritual dari prosesi pernikahan adat suku Jambak di Minangkabau. Ritual “Maanta Tando” dilaksanakan sebelum acara manalungkai, maminang, dan selanjutnya maanta tando, lalu sesudah acara bapadek dapua, baduduak urang, akad nikah, olek, dan manyudahan olek. Penelitian ini akan memfokuskan yaitu makna kelengkapan adat dari ritual “Maanta Tando”. Pada ritual Maanta Tando memiliki kelengkapan adat yang harus dipenuhi yaitu berupa cincin putih, daun sirih, dan ukiran buah pinang, dimana setiap kelengkapan tersebut memiliki makna simbolik di dalamnya. Data dikumpulkan melalui penerapan teknik observasi non partisipan dengan wawancara mendalam semi terstruktur dan dokumentasi pada penelitian tentang ritual “Maanta Tando” .Informan ditentukan secara purposive sampling meliputi Sembilan informan yaitu ketua adat suku Jambak, pasangan yang sudah menikah atau sudah pernah melakukan ritual “Maanta Tando” dan masyarakat tertua di suku Jambak. Data yang diperoleh direduksi dalam kelompok sejenis maupun dicatat variasinya dan kemudian diverifikasi untuk mendapatkan kesahihan data dan mencukupi kebutuhan jawaban atas masalah penelitian. Simpulan sebagai proses akhir disusun setelah semua data selesai ditelaah. Data dianalisis secara sosiologis dengan menggunakan teori interaksionisme simbolik yang dikemukakan oleh George Herbert Mead. Peneliti ini menyimpulkan bahwa ritual “Maanta Tando” memiliki kelengkapan adat yang harus dipenuhi yaitu berupa cincin putih, daun sirih, dan ukiran buah pinang yang itu semua disusun dalam sebuah wadah atau carano. Kelengkapan adat tersebut memiliki simbol dan makna yang tersirat di dalamnya yang secara keseluruhan memiliki makna ketulusan, cinta, kasih sayang dan mempunyai artian bahwa telah diterima dan direstuinya sebuah hubungan antara dua insan yang akan melangsungkan pernikahan.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Faculty of Social & Politics Science > Department of Sociology
Depositing User: 58 darti daryanti
Date Deposited: 28 Jun 2024 03:01
Last Modified: 28 Jun 2024 03:01
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/18672

Actions (login required)

View Item View Item