PENDAFTARAN MEREK PRODUK KOPI OLEH PELAKU USAHA DI KOTA BENGKULU

MUHAMMAD, ELKO FEBRIAN and Candra, Irawan and Nur, Sulistyo B. Ambarini (2023) PENDAFTARAN MEREK PRODUK KOPI OLEH PELAKU USAHA DI KOTA BENGKULU. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
Skripsi_Ramadhania Putri - Ramadhania Putri.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Merek merupakan ruang lingkup dari pada Kekayaan Intelektual, merupakan suatu hak kebendaan yang sah dan diakui oleh hukum atas benda tidak berwujud berupa kreasi intelektual yang dapat berupa hak merek seperti halnya hak kebendaan lainnya, Kekayaan Intelektual dapat beralih atau dialihkan dan dapat dipertahankan kepemilikannya oleh siapa pun. Adanya pemahaman terhadap hak kekayaan intelektual khususnya merek para masyarakat akan menghargai karya�karya yang dilindungi oleh hukum hak kekayaan intelektual. Selain itu masyarakat bisa berkreasi untuk menghasilkan karya-karya yang dapat dilindungi hak kekayaan intelektual khususnya merek. Tanda merek dagang ini melindungi hak eksklusif penjual untuk menggunakan nama merek atau tanda merek. Akibat hukum bagi perusahaan kopi yang tidak mendaftarkan mereknya maka merek tersebut tidak akan mendapatkan perlindungan hukum dari Negara, tidak ada pendaftaran maka merek tersebut tidak diakui, tidak mendapatkannya hak eksklusif dai hak pengguna terkait merek, dan status pada merek tersebut menjadi public domain (menjadi milik umum). Pelaksanaan pendaftaran merek kopi di Kantor Wilayah Bengkulu Kemeterian Hukum dan Hak Asasi Manusia memiliki prosedur yang utuh dan selaras dengan peraturan perundang-undangan. Proses pendaftaran lebih singkat, yakni pemeriksaan formal, dilanjutkan dengan pengumuman, dilanjutkan dengan pemeriksaan substantif dan diakhiri dengan sertifikasi. Sehinga permohonan akan mendapatkan nomor lebih cepat. Faktor Penghambat pelaksanaan pendaftaran hak merek di Kota Bengkulu terdapat dari pihak masyarakat dan internal Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Kota Bengkulu. Dari pihak masyarkat disebabkan kurangnya pendidikan, kesadaran hukum, dan kurangnya sosialisasi pemerintah. Sedangkan penghambat dari internal adalah kurangnya SDM di bidang kekayaan intelektual, kurangnya kesadaran hukum masyarakat dan kurangnya pengawasan di bidang kekayaan intelektual. Kata Kunci: Kekayaan Intelektual, Hak Merek, Merek Kopi

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Department of Law Science
Depositing User: irma rohayu
Date Deposited: 05 Jul 2024 08:42
Last Modified: 05 Jul 2024 08:42
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/18785

Actions (login required)

View Item View Item