PENGGUNAAN FACE RECOGNITION TECHNOLOGY DALAM PENENTUAN TERSANGKA

SULISTIA, JAVAMAGE FEBRI UTAMI and Agusalim, Agusalim and Asep, Suherman (2023) PENGGUNAAN FACE RECOGNITION TECHNOLOGY DALAM PENENTUAN TERSANGKA. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
SULISTIA JAVAMAGE FEBRI UTAMI_B1A019146_SKRIPSI PENGGUNAAN FACE RECOGNITION TECHNOLOGY - Tia Febri Utami.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Face Recognition Technology (FRT) adalah teknologi berbasis biometric yang memungkinkan adanya pengidentifikasian dan/atau verifikasi terhadap wajah seseorang melalui sebuah gambar digital. Center for Strategic & International Studies (CSIS) mengatakan bahwa FRT memiliki kemampuan untuk membandingkan gambar wajah dengan akurasi yang nyaris sempurna, yaitu 99,97 %. Meskipun penggunaan FRT memiliki keakuratan tinggi namun kenyataannya masih terdapat kekeliruan terlebih lagi ketika digunakan untuk mengidentifikasi orang yang berbeda-beda dalam situasi yang berbeda yang dapat menyebabkan kesalahan identifikasi dan kekuatan pembuktian yang sering menjadi perdebatan. Maka dilakukanlah penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui urgensi perlunya penggunaan FRT dalam penentuan tersangka dan mengetahui bagaimana kekuatan pembuktiannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dan pendekatan perundang-undangan. Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini yakni bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Bahan hukum tersebut dikumpulkan dengan cara studi kepustakaan, lalu diolah dan dianalisis dengan metode yang bersifat kualitatif. Setelah dilakukan penelitian maka diketahui bahwa urgensi penggunaan FRT dalam penentuan tersangka sangatlah penting yaitu dapat mempercepat proses identifikasi tersangka, meningkatkan keakuratan identifikasi, membantu menemukan bukti tambahan dan pencegahan kejahatan. Kekuatan pembuktian penggunaan FRT sebagai bukti elektronik dapat menggunakan kekuatan pembuktian alat bukti surat dan alat bukti petunjuk dalam KUHAP yang didasarkan perluasan alat bukti yang diatur pada Pasal 5 ayat (2) UU ITE yang memiliki kekuatan pembuktian yang tidak sempurna dan bergantung pada keyakinan hakim. Kata Kunci : Face Recognition Technology, Alat Bukti, Tersangka

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Department of Law Science
Depositing User: irma rohayu
Date Deposited: 08 Jul 2024 04:27
Last Modified: 08 Jul 2024 04:27
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/18803

Actions (login required)

View Item View Item