UNDERCOVER BUY SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENGUNGKAPAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA DI POLDA BENGKULU

Albert, Manalu and Sudirman, Sitepu and Helda, Rahmasary (2024) UNDERCOVER BUY SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENGUNGKAPAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA DI POLDA BENGKULU. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

Text (Thesis) SKRIPSI - Albert Manalu (B1A019444) - ANUBIS.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB)

Abstract

Penelitian tentang kajian empiris terhadap penggunaan teknik Undercover Buy sebagai salah satu upaya pengungkapan tindak pidana narkotika di Polda Bengkulu dengan meneliti upaya penerapan teknik undercover buy dengan prosedur penangkapan sebagai upaya pengungkapan tindak pidana narkotika. Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan teknik undercover buy digunakan dalam mengungkap tindak pidana narkotika di Polda Bengkulu, dan 2) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan hambatan dalam penggunaan teknik undercover buy sebagai upaya pengungkapan tindak pidana narkotika di Polda Bengkulu. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan jenis penelitian hukum empiris, sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh dengan wawancara dan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan tentang teknik Undercover buy sebagai salah satu pengungkapan tindak pidana narkotika. Data tersebut diolah dengan tahapan editing, dan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan kerangka berpikir deduktif kemudian dibuat dalam bentuk laporan skripsi. Hasil penelitian : Teknik undercover buy dilakukan oleh penyidik Ditresnarkob Polda Bengkulu berdasarkan petunjuk pelaksanaan di SKEP Kapolri yakni SKEP/1205/IX/2000 revisi Juknis, yang sebelumnya pembelian terselubung juga diatur dalam No.Pol.Juklap/04/VIII/1983 sebagai prosedur penangkapan serta UU No. 35 Tahun 2009 Tentang Tindak Pidana Narkotika, dan hambatan dalam menjalankan teknik undercover buy yaitu bocornya informasi penangkapan dari kepolisian, jumlah barang bukti yang tidak sesuai, para pelaku menggunakan teknik ranjau , pelaku memiliki informan, adanya perlawanan kontak fisik dari para pelaku, kesulitan menentukan lokasi dan ada bebera

Actions (login required)

View Item