ADAPTASI 5 VARIETAS BAWANG MERAH DI LAHAN TERPAPAR PENYAKIT HAWAR DAUN DAN BUSUK UMBI DI DATARAN RENDAH

Dimas, Pangestu and Alnopri, Alnopri and Hendri, Bustamam (2022) ADAPTASI 5 VARIETAS BAWANG MERAH DI LAHAN TERPAPAR PENYAKIT HAWAR DAUN DAN BUSUK UMBI DI DATARAN RENDAH. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
DIMAS PANGESTU.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (4MB)

Abstract

Bawang merah merupakan komoditas ekonomi dengan permintaan yang meningkat setiap tahunnya, sehingga produksi harus meningkat. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi adalah dengan mengembangkan beberapa varietas bawang merah yang beradaptasi baik dan sesuai dengan lingkungan setempat dan memiliki potensi hasil yang tinggi. Dataran rendah Kota Bengkulu merupakan daerah yang potensial untuk pengembangan bawang merah. Namun hawar daun dan busuk umbi menyebabkan penurunan produksi bawang merah. Namun, belum diketahui varietas mana yang menghasilkan hasil tinggi dan tahan terhadap penyakit busuk daun dan busuk umbi . Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juni 2022 di kawasan pertanian terpadu, Desa Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkulu, Kota Bengkulu dengan ketinggian 10 m dpl. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat serangan patogen hawar daun dan busuk umbi pada budidaya bawang merah di dataran rendah Bengkulu dan Mendapatkan varietas bawang merah yang beradaptasi baik di dataran rendah Bengkulu dan rendah serangan patogen hawar daun dan busuk umbi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan faktor tunggal lima varietas bawang merah yaitu Batu Ijo, Sembrani, Solok, Peking putih (maja), dan Bima Brebes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap varietas memiliki pertumbuhan, hasil dan intensitas penyakit yang berbeda-beda. Varietas Peking Putih paling banyak terinfeksi hawar daun, sedangkan varietas Bima Brebes tahan terhadap hawar daun. Varietas Sembrani paling banyak terinfeksi busuk umbi, sedangkan Solok, Batu Ijo, dan Peking Putih tahan terhadap busuk umbi. Varietas Solok dan Peking putih yang berdaya adaptasi terbaik berdasarkan variabel data yang ada. Maka ditentukan bahwa varietas Peking Putih menunjukkan persentase viabilitas terbaik, Jumlah anakan dan umbi, sedangkan varietas Solok menunjukkan diameter umbi terbaik. Varietas Solok menunjukkan bobot umbi tertinggi dengan potensi hasil 8,82 g/tanaman atau 4.5 Ton/Ha Hasil ini ditunjukkan dekat dengan deskripsi varietas

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 29 Jul 2024 01:49
Last Modified: 29 Jul 2024 02:08
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/19195

Actions (login required)

View Item View Item