“KEDUDUKAN WARIS ANAK ANGKAT DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA” ( Studi Putusan Pengadilan Agama Cikarang, Nomor : 2472/Pdt.G/2017/PA.Ckr )

NIA, FIVIANTI MILYARDIA and Sirman, Dahwal and Ahmad, Muslih (2024) “KEDUDUKAN WARIS ANAK ANGKAT DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA” ( Studi Putusan Pengadilan Agama Cikarang, Nomor : 2472/Pdt.G/2017/PA.Ckr ). Masters thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
TESIS NIA - sevtika widia sari.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Dalam Hukum Islam, pengangkatan anak tidak membawa akibat hukum dalam hubungan darah serta tidak menjadi dasar dan sebab mewaris, karena prinsip dasar dan sebab mewaris adalah memiliki hubungan darah. Hukum Kewarisan Islam adalah hukum yang mengatur tentang pemindahan hak kepemilikan harta peninggalan pewaris, mementukan siapa yang berhak menjadi ahli waris dan berapa bagian masing-masing (Pasal 171 huruf a Kompilasi Hukum Islam). menurut Hukum Islam, anak angkat tidak berhak mendapatkan pembagian harta warisan dari orangtua angkatnya, maka sebagai solusinya menurut Kompilasi Hukum Islam adalah dengan jalan pemberian “Wasiat Wajibah” sebanyak�banyaknya 1/3 (sepertiga) harta warisan orangtua angkatnya. Penelitian ini bersifat normatif, dengan menggunakan bahan hukum primer berupa Kitab Undang-undang Hukum Perdata serta bahan hukum sekunder berupa artikel ilmiah, Jurnal, buku-buku yang berkaitan dengan Hukum Waris Islam dan Perdata. Penelitian ini menelaah pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Agama Cikarang dalam Putusan Nomor 2472/Pdt.G/2017/PA.Ckr yang memutus perkara Sengketa Waris. Perumusan masalah dalam penulisan ini adalah : Untuk mengetahui kedudukan Hukum Waris anak angkat, yang mendapatkan hibah seluruh harta kekayaan orangtua angkatnya dengan mengenyampingkan legitieme portie dan untuk mengetahui apakah Putusan Pengadilan Agama Cikarang Nomor : 2472/Pdt.G/2017/PA.Ckr telah memenuhi kententuan Hukum Waris Islam dan Hukum Perdata. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa gugatan Ahli waris kabur (abscoor lible ) sehingga tidak dapat diterima, karena gugatan menggabungkan beberapa perkara dalam satu gugatan, sementara beberapa gugatan tersebut bukan kewenangan dari Pengadilan Agama Cikarang. Berdasarkan hal tersebut, maka gugatan Ahli waris kepada Anak angkat (Tergugat I) yang menerima hibah seluruh harta dari orangtua angkatnya tidak dapat diterima. Kata Kunci : Kedudukan Waris, Anak Angkat, Hukum Islam, Putusan Pengadilan Agama

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Postgraduate Program > Magister Hukum
Depositing User: irma rohayu
Date Deposited: 02 Aug 2024 08:00
Last Modified: 02 Aug 2024 08:00
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/19398

Actions (login required)

View Item View Item