PENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH BEKAS TAMBANG BATUBARA (BLUE CLAY) DAN PERTUMBUHAN BIBIT AKASIA

Batara, Yudi and Ali , Munawar and Bambang , Gonggo M (2006) PENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH BEKAS TAMBANG BATUBARA (BLUE CLAY) DAN PERTUMBUHAN BIBIT AKASIA. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
I,II,III- YUD-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (271kB)
[img] Text
IV,V-YUD-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (335kB)

Abstract

Tingkat kemasaman tanah yang tinggi dan kandungan unsur hara yang rendah serta toksik yang tingginya merupakan merupakan persoalan yang serius dari dampak kegiatan penambangan batubara. Terutama jika bahan hasil galian batubara mengandung mineral pirit yang akan bersinggungan dengan udara dan air. Akibatnya tanah menjadi masam dengan konsentrasi logam yang tinggi sehingga tanah tersebut sukar digunakan sebagai media tumbuh yang baik bagi tanaman. Oleh karena itu perlu dilakukannya perbaikan kondisi tanah dengan pemberian bahan-bahan pembenah tanah. Salah satu alternatif untuk memperbaiki kondisi tersebut ialah dengan pemberian bahan organik ke dalam tanah seperti sludge, bark, dan pupuk kandang. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Membandingkan pengaruh pemberian bahan organik, sludge, bark dan pupuk kandang terhadap sifat-sifat kimia pada tanah bekas tambang batubara (blue clay), 2) Membandingkan tingkat pertumbuhan bibit akasia akibat pemberian bahan organik, dan 3) Menguji keterkaitan antara beberapa sifat kimia tanah yang diamati. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (UNIB), mulai bulan September 2004 sampai Maret 2005. Desain penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan bahan organik berupa sludge, bark, bokashi sludge, bokashi bark dan pupuk kandang (ayam) dengan 3 ulangan sehingga total unit percobaan ada 18 unit. Tanah yang digunakan diambil pada kedalaman 0 – 20 cm di daerah Mahayung Tambang Non Air laya Tambang Batubara PT. Bukit Asam Tanjung Enim Sumatera Selatan dan sebagai indikator pertumbuhan digunakan bibit akasia yang berumur ± 4 bulan. Hasil menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antar variabel pengamatan pada tiap media tanam yang di perlakukan. Perbedaan tersebut ditunjukkan oleh variabel pengamatan pH tanah, Al, H, P, K, Ca, Mg, C-organik, diameter batang , tinggi, dan jumlah daun tanaman akasia. KTK (kapasitas tukar kation) tanah tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada tiap media tanam yang diperlakukan. pH tertinggi yang diperoleh pada media yang dicampur dengan sludge sebesar pH 7,28 dan bokashi sludge sebesar pH 6,81. Unsur P dan K yang tersedia didalam tanah tertinggi pada perlakuan pupuk kandang adalah sebesar 26,16 ppm dan 1,45 me/100g. Seangkan unsur Ca tertinggi pada perlakuan sludge sebesar 34,77 me/100g dan Mg tertinggi diperoleh pada perlakuan bokashi sludge sebesar 22,71 me/100g. Kandungan C-organik tertinggi yaitu pada perlakuan bokashi bark dengan persentase sebesar 2,63 %. konsentrasi H terkecil diperoleh pada perlakuan sludge dan bark sebesar 0,17 me/100g dan untuk konsentrasi Al terbesar yang terkandung di dalam tanah yaitu pada kontrol sebesar 0,88. Pertumbuhan akasia (tinggi tanaman dan diameter batang) terbaik pada percobaan ini yaitu akibat pemberian bokashi sludge dan bokashi bark baik itu terhadap tinggi, diameter dan jumlah daun tanaman.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Soil Science
Depositing User: 013 Rizky Septika Utami
Date Deposited: 27 Nov 2013 14:13
Last Modified: 27 Nov 2013 14:13
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2005

Actions (login required)

View Item View Item