Ikhsan, Ikhsan and Yosi, Fenita and Warnoto, Warnoto (2022) PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera L) FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA DAN ORGAN DALAM BROILER. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Archive (Thesis)
skripsi_ikhsan_e1c018014.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (1MB) |
Abstract
Ayam ras pedaging (Broiler) adalah ayam jantan dan betina muda yang umumnya dipanen pada umur 5–6 minggu dengan tujuan sebagai penghasil daging. Bungkil kedelai/soybean meal (SBM) merupakan bahan pakan sumber protein ternak yang masih diimpor, hal ini dikarenakan ketersediaanya masih terbatas, produksinya masih skala kecil serta mutunya yang bervariasi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), selama tahun 2021 impor kedelai Indonesia mencapai 2,5 juta ton. Usaha mengatasi masalah tersebut dapat menggunakan bahan pakan alternatif. Salah satunya adalah daun kelor (Moringa oleifera L). Kandungan protein daun kelor hampir mendekati kandungan protein yang terdapat pada bungkil kedelai. Penggunaan tepung daun kelor lebih dipertimbangkan sebagai bahan pengganti sumber protein, dibanding penggunaannya sebagai pakan tambahan (feed suplement). Penggunaan tepung daun kelor sebagai sumber protein, dilaporkan hanya dapat mengganti bungkil kedelai sebanyak 25% atau dengan rasio sebesar 1:3 (Gadzirayi et al, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung daun kelor fermentasi (TDKF) dalam Ransum terhadap Performa Pertumbuhan dan Organ Dalam Broiler. Dilaksanakan selama 6 minggu di Commercial Zone and Animal Laboratory (CZAL) Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Bahan penelitian yang digunakan adalah ayam broiler betina berumur 14 hari sebanyak 160 ekor. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 5 ulangan dan masing-masing ulangan menggunakan 8 ekor broiler. Perlakuan yang diberikan P0: ransum tanpa menggunakan TDKF, P1: ransum menggunakan 5% TDKF, P2: ransum menggunakan 10% TDKF dan P3: ransum menggunakan 15% TDKF. Variabel yang diamati adalah: konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, persentase hati, persentase jantung, persentase gizzard, persentase ceca, dan panjang ceca. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan tepung daun kelor fermentasi dalam ransum sampai level 15% berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, bobot badan akhir dan konversi ransum. Rataan konsumsi ransum 1338 g/ekor - 1383 g/ekor, rataan pertambahan bobot badan 618 g/ekor - 646 g/ekor, rataan bobot badan akhir 939 g/ekor – 1011 g/ekor, rataan konversi ransum 2,1 – 2,2. Penggunaan Tepung Daun Kelor Fermentasi dalam ransum sampai level 15% berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap organ dalam broiler. Rataan persentase bobot hati 2 % - 2,5 %, rataan jantung 0,04% – 0,06%, rataan gizzard 2,2% – 2,7%, rataan ceca 0,8% – 1,2 % dan rataan panjang ceca 13 cm – 19 cm. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan tepung daun kelor fermentasi dapat digunakan sebagai bahan pakan alternatif broiler sebagai sumber protein menggantikan bungkil kedelai sampai taraf 15% dalam ransum (50 % : 50% ) dan tidak berdampak negatif terhadap semua variabel performa pertumbuhan dan organ dalam broiler.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Animal Science |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 19 Aug 2024 02:05 |
Last Modified: | 19 Aug 2024 02:17 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/20144 |
Actions (login required)
View Item |