PENGARUH ALAT PENGERING DAN KETEBALAN HAMPARAN DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP MUTU FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIK TEH HERBAL DAUN KELOR

Ella, Dewi Sari and Yuwana, Yuwana and Devi, Silsia (2022) PENGARUH ALAT PENGERING DAN KETEBALAN HAMPARAN DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP MUTU FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIK TEH HERBAL DAUN KELOR. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
SKRIPSI ELLA DEWI SARI E1G018102.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Teh herbal umumnya terbuat dari beberapa bahan yaitu daun kering, biji, kayu, buah, bunga dan tanaman lain yang memiliki manfaat. Tanaman kelor kaya akan radikal bebas inhibitor, seperti fenolik (asam fenolik, flavonoid, kumarin, kuinon, tanin, dan stilbenes), nitrogen (alkaloid, amina, b-alanin), vitamin, terpenoid (karotenoid),dan metabolit endogen lainya. Banyaknya kandungan pada daun kelor sehingga dapat dimanfaatkan dengan cara pembuatan produk teh herbal. Proses pengeringan merupakan kegiatan yang paling penting pada pembuatan teh herbal. Pengeringan mengacu pada proses penghilangan kadar air yang bertujuan untuk mencegah mikroba dan aktivitas enzimatik untuk proses pengawetan dan memperpanjang umur simpan produk. Salah satu solusi untuk meningkatkan efektifitas dan efisien dalam pengeringan adalah dengan menggunakan alat pengering surya prinsip kerja alat pengering tenaga surya adalah menangkap panas dari cahya matahari semaksimum mungkin dan mengalirkannya secara otomatis melintasi bahan yang dikeringkan sehingga kadar air teruapkan dari bahan dengan energi panas tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pengeringan dan ketebalan hamparan terhadap laju pengeringan dan mengetahui pengaruh pengeringan terhadap mutu fisik, kimia dan organoleptik teh daun kelor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktorial dengan faktor pertama alat pengering (oven, YSD UNIB 2012 dan YSD UNIB 2012 dengan penambahan kipas ) dan faktor kedua ketebalan hamparan (0,25 cm, 0,5 cm, 0,75 cm, dan 1 cm). Data yang diperoleh dianalisis dengan metode analisis of variance (ANOVA) pada taraf signifikan 5% dan jika terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil pengamatan organoleptik (warna, aroma, rasa dan overall) dianalisis menggunakan uji Friedman. Hasil pengukuran laju pengeringan waktu tersingkat pada proses pengeringan YSD UNIB 2012 dengan penambahan kipas yaitu 5,3 jam. Hasil uji fisik (kadar air) terendah 5,94% dan warna terbaik pada pengering YSD UNIB 2012 dengan penambahan kipas. Uji kimia (kadar abu) tertinggi terdapat pada rentang nilai 7,78 % - 7 %, (flavonoid) terbaik menunjukan warna merah pada pengeringan YSD UNIB 2012, (total fenol) tertinggi 50,78 GAE/g, ii (karotenoid) tertinggi 17.57 mg/g, asam askorbat (vitamin C) tertinggi 117,33%, dan (aktivitas antioksidan) paling kuat berada pada nilai IC50 37,85 ppm. Hasil uji organoleptik the herbal daun kelor panelis menyukai hasil pengeringan YSD UNIB 2012 dengan penmabahan kipas dilihat dari parameter warna, rasa, aroma dan overall

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Industrial Technology of Agriculture
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 21 Aug 2024 08:53
Last Modified: 21 Aug 2024 08:53
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/20316

Actions (login required)

View Item View Item